Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Masa Depan Kota Tua dalam Proyek Revitalisasi Kali Besar

Kompas.com - 29/04/2018, 10:59 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan di kawasan Kali Besar, Kota Tua, terus dilakukan. Dari foto yang beredar di media selama ini terlihat perubahan di kawasan tersebut yang membuat masyarakat penasaran, akan seperti apa bentuk Kali Besar nantinya.

Pembangunan Kali Besar mulai dikerjakan sejak 2016 lalu sebagai bagian dalam menghidupkan kembali kawasan yang terkenal dengan suasana Jakarta tempo dulu.

Arsitek Budi Lim (65) yang ditunjuk untuk mengerjakan proyek Kali Besar ini bukan orang baru dalam menangani kawasan Kota Tua.

Ia telah terlibat dalam beberapa proyek di kawasan tersebut sejak Gubernur Soerjadi Soedirdja. Pada 2015, ia tampil di stasiun televisi sembari memperlihatkan rancangannya mengenai Kota Tua.

Di situlah Basuki Tjahaja Purnama yang saa itu menjabat Gubernur DKI Jakarta tertarik untuk melihat desainnya untuk membangun kawasan ini.

"Saya perlihatkan rancangan saya yang juga diperlihatkan sejak zaman Soerjadi. Tidak ada perubahan, hanya sekarang mungkin lebih dalam. Pak Basuki setuju, maka 2016 mulai pembangunan," ucap Budi saat ditemui di kediamannya beberapa waktu lalu.

Baca juga : Wali Kota Jakarta Barat Sebut Proyek Revitalisasi Kali Besar Selesai Tahun Ini

Urban designer yang memperoleh gelar dari UNESCO melalui karya renovasinya di Gedung Arsip ini kemudian menceritakan mengenai peran Kota Tua yang sudah bergeser.

Sebelumnya, kawasan tersebut terkenal sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, serta pelabuhan internasional. Ketiga peran tersebut saat ini sudah tidak dimiliki Kota Tua.

Jadi, menurut dia, jika pembangunan kembali hanya bertujuan mengembalikan kawasan tersebut ke tampilan masa lalu, hal ini akan sulit menghidupkan kembali kawasan Kota Tua.

Budi tidak ingin terjebak pada romantisme masa lalu. Ia ingin realistis pada kondisi saat ini.

"Maka cari peran baru yang berguna untuk masyarakat sekarang dan masa mendatang. Kota Tua ini seperti mutiara dalam lumpur, sekarang berantakan. Saya tidak pernah romantis tentang bangunan harus seperti apa, bukan saya benci, hanya melihat ke depan," ucap Budi.

Maksimalkan ruang luar

Oleh karena itu, ketika mendapat restu untuk mengerjakan revitalisasi Kali Besar, Budi berkonsentrasi pada lingkungan luar ruang kawasan tersebut.

Menurut dia, akan percuma memperbaiki gedung jika akses dan lingkungannya tidak diperbaiki.

Proses pembangunan ini nantinya akan mendapatkan lebih kurang lima hektar ruang publik yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Tiga hektar di sisi kiri dan kanan kali, dua hektar nantinya akan didapat dari area kali.

Revitalisasi wajah baru Kali Krukut di kawasan Kali Besar, Kota Tua, Jakarta, Jumat (9/2/2018). Penataan Kali Besar ini terinspirasi dari penataan Sungai Cheonggyecheon di Korea Selatan. Dengan penataan yang semenarik mungkin, kawasan Kali Besar diharapkan jadi tujuan wisatawan ke Kota Tua selain Museum Fatahillah.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Revitalisasi wajah baru Kali Krukut di kawasan Kali Besar, Kota Tua, Jakarta, Jumat (9/2/2018). Penataan Kali Besar ini terinspirasi dari penataan Sungai Cheonggyecheon di Korea Selatan. Dengan penataan yang semenarik mungkin, kawasan Kali Besar diharapkan jadi tujuan wisatawan ke Kota Tua selain Museum Fatahillah.

Dalam rancangannya, Budi memaksimalkan area sepanjang 600 meter di sisi Kali Besar untuk menjadi pusat kegiatan masyarakat saat berkunjung ke Kota Tua.

Ada jembatan penghubung yang menghubungkan kedua sisi kali. Nantinya, jembatan tersebut akan menjadi salah satu pusat aktivitas di Kali Besar. Beragam kegiatan akan dilakukan di jembatan tersebut.

Bagian kali juga diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan masyarakat. Dibuatlah taman apung yang berdiri di atas ponton agar masyarakat dapat turun ke kali sembari menikmati tanaman akuaponik yang akan diletakkan di tempat tersebut.

Baca juga : Revitalisasi Kali Besar dan Inspirasi dari Sungai Cheonggyecheon

Kondisi kali Krukut yang melintasi area tersebut juga tidak terlepas dari perhatian karena akan dibuat taman.

Maka, Budi mempersiapkan cara untuk dapat membersihkan air yang akan melintas kawasan Kali Besar tersebut.

"Jadi dasar sungai akan dibeton namun level dasar sungai tidak diubah. Ini untuk menahan kotoran. Konsepnya nanti air dari saluran air sekitar Kali Besar, kurang lebih 60 hektar, akan ditampung lalu dibersihkan dan dikembalikan ke sungai. Lalu air kita akan filterisasi agar nanti air yang melintas di kawasan itu tidak bau dan relatif jernih agar ikan dan tanaman bisa hidup," papar Budi.

Proses pemasangan mesin filterisasi ini juga dilakukan, tepatnya di kawasan Asemka yang dilewati kali Krukut.

Pembangunan pintu air juga dilakukan agar nantinya kali dapat berfungsi untuk pengendali banjir dan menjaga debit air.

Selamatkan cagar budaya

Fase satu pembangunan Kali Besar, ruas Kali Besar-Jalan Bank-Jalan Kopi, saat ini terus disempurnakan. Pembangunan jalan di sisi barat masih terus disempurnakan sedangkan sisi timur sudah selesai.

Dalam proses pembangunan fase ini, Februari 2017 lalu, kontraktor menemukan cerucuk kayu yang diduga berasal dari masa lampau.

Budi pun mendapat permintaan dari tim sidang pemugaran dan tim ahli cagar budaya Pemprov DKI (TSP-TACB) untuk menahan pembangunan di sekitar areal tersebut dan memikirkan bagaimana cara untuk menyelamatkan benda cagar budaya tersebut.

"Saya setuju, saya beri solusi. Penggal sungai yang sudah dicor berhenti sampai tempat cerucuk tersebut. Saya katakan jangan dilanjutkan pengecorannya. Kita keruk bahan endapan kimia yang kita tidak suka, sekitar 50 sentimeter. Lalu kita beri geo tekstar dan coral baru, seperti kerikil. Jadi kalau tim mau meneliti, tinggal di bongkar saja," ucap Budi.

Revitalisasi Kali Besar, Kota Tua Senin (22/1/2018). Kali Besar berubah menjadi lebih cantik berkat program revitalisasiKompas.com/Setyo Adi Revitalisasi Kali Besar, Kota Tua Senin (22/1/2018). Kali Besar berubah menjadi lebih cantik berkat program revitalisasi

Dalam proses pembangunan juga ada bagian yang diminta diubah oleh pemerintah. Salah satunya adalah keberadaan kios di sepanjang area terbuka yang dihilangkan untuk dipindah ke lokasi binaan Jalan Cengkeh.

Selain itu, tanaman yang akan ditanam di sekitar area Kali Besar dipilih agar mampu menjadi tanaman peneduh tetapi tidak menghalangi pandangan menuju bangunan-bangunan di sekitar Kali Besar.

"Maka yang pertamanya dipilih kelapa jadi diganti sejenis tanaman palem. Soal kios-kios, saya langsung setuju ada di satu lokasi. Ini juga memaksimalkan ruang nantinya," ucap Budi.

Baca juga : Revitalisasi Kali Besar Harus Selesai Sebelum Asian Games 2018

Budi berharap, revitalisasi Kali Besar dapat membuat kawasan tersebut kembali bergeliat. Baik dari kegiatan masyarakat, ekonomi, wisata hingga fungsinya sebagai bagian dari kota Jakarta.

"Saya percaya kota itu harus punya peran dan fungsi. Bangunan seperti manusia. Ada anatomi dan jiwa. Perannya juga. Zamannya berubah perannya berubah. Kota Tua yang punya fungsi yang benar, untuk bangsa sendiri. Wisatawan dan lain-lain hanya bonus. Kalau tidak benar maka itu hanya kosmetik saja dan tidak akan lama," ujar Budi.

Fase kedua yang meliputi ruas Kali Besar-Jalan Kopi-Jembatan Kota Intan saat ini sudah mulai dikerjakan. Pengerjaannya juga menggunakan dana KLB Sampoerna Land sebesar Rp 270 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com