JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto harus menandatangani kontrak politik sebagai syarat mendapatkan dukungan dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pada Pilpres 2019.
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, Prabowo sudah bersedia menandatangani kontrak politik tersebut dalam deklarasi dukungan pada peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 2018.
"Presiden yang akan kami deklarasikan ini harus menandatangi dan akan menandatangi kontrak politik," ujar Said saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/4/2018).
Baca juga: May Day, KSPI Akan Deklarasi Dukung Prabowo Maju Pilpres 2019
Said menjelaskan, ada 10 butir tuntutan dalam kontrak politik itu atau disebut sepultura (10 tuntutan rakyat dan buruh).
Beberapa di antaranya yakni:
1. Tolak upah murah dengan mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, dan merealisasikan 84 item Kebutuhan Hidup Layak (KHL).
2. Hapus outsourcing.
3. Tingkatkan benefit jaminan sosial, jaminan kesehatan, dan jaminan pensiun.
4. Angkat guru honor dan tenaga honor menjadi pegawai negeri sipil.
5. Sediakan perumahan buruh yang murah.
Baca juga: KSPI: Kartu Pekerja DKI Sekadar Pencitraan, Tidak Tepat Sasaran
Sebelum menjatuhkan dukungan pada Prabowo, Said menyebut, KSPI sudah menyodorkan kontrak politik itu kepada beberapa tokoh lainnya, seperti mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.
KSPI juga pernah meminta bertemu Presiden Joko Widodo menyodorkan kontrak politik tersebut, tetapi belum direspons.
KSPI juga beberapa kali berencana menawarkan kontrak politik kepada mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, tetapi pertemuan itu selalu gagal.
Baca juga: Beda dengan Johan Budi, Moeldoko Sarankan KSPI Tak Gugat Perpres TKA
"Dari beberapa calon presiden yang kami diskusikan, bertemu langsung, dialog, akhirnya Pak Prabowo yang bersedia menandatangi itu dan ada partai yang mengusung," kata Said.
Menurut rencana, deklarasi Prabowo sebagai capres 2019 akan digelar di Istora Senayan Jakarta sekitar pukul 13.30, seusai peringatan May Day di sekitar Kompleks Istana Kepresidenan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.