Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keributan Kelompok #DiaSibukKerja dan #2019GantiPresiden Saat CFD yang Berujung Laporan Polisi

Kompas.com - 01/05/2018, 06:37 WIB
Sherly Puspita,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Acara car free day (CFD) di ruas Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat pada Minggu (29/4/2018) bernuansa politis.

Saat itu, sekelompok orang berkaus #2019GantiPresiden dan kelompok lain berkaus #DiaSibukKerja sama-sama menggelar kegiatan untuk "memeriahkan" hari bebas kendaraan berotor yang digelar setiap hari Minggu tersebut.

Padahal, larangan kegiatan politik di area CFD diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2016 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB).

Berdasarkan aturan itu, area car free day harus bebas kegiatan politik. Saat CFD beberapa hari lalu, bertemunya anggota dua kelompok berkaus #2019GantiPresiden dan #DiaSibukKerja itu memantik keributan.

Baca juga : Takut Berbenturan, Satpol PP Tak Tindak Kegiatan Politik di CFD

Dalam sebuah video yang beredar di berbagai media sosial, tampak begerombol orang berkaus #2019GantiPresiden tengah mengelilingi seorang ibu berkaus #DiaSibukKerja yang sedang berama anak laki-lakinya.

Segerombol orang tersebut tampak mengintimidasi sang ibu. Tindakan segerombol orang dalam video tersebut menimbulkan banyak reaksi.

Lapor polisi

Akibat keributan yang terjadi di acara CFD tersebut, pada hari Senin (30/5/2018) sejumlah laporan diterima Polda Metro Jaya. Laporan pertama dilayangkan oleh Stedi Repki Watung (37).

Stedi yang datang didampingi kuasa hukum dari Perkumpulan Advokasi Hukum Indonesia Hebat (PADI) Bambang Sri Pujo mengaku mengalami persekusi saat tengah mencoba menolong ibu dan anak yang mengalami persekusi lebih dahulu.

Saat itu, Stedi juga menggunakan kaus bertagar #DiaSibukKerja.

"Saya selamatkan anak itu, tapi saya menyelamatkan diri saya juga. Saya tetap disuruh buka baju, digosok, dijejel uang, kipas, mulut saya dijejel sama busa itu digosok-gosokin. Saya ditanya mau berapa duit? Saya mencoba bertahan dan kembali kepada rombongan saya," paparnya.

Laporan Stedi tersebut tertuang dalam laporan polisi nomor TBL/2362/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimum tanggal 30 April 2018. Pelaku dalam kasus ini masih dalam penyelidikan.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melalui Jaringan Advokasi Rakyat Solidaritas (Jangkar Solidaritas) melaporkan aksi intimidasi yang dialami seorang ibu dan anaknya di Bundaran HI, Minggu (29/4/2018) saat berlangsung Car Free Day (CFD).Kompas.com/Sherly Puspita Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melalui Jaringan Advokasi Rakyat Solidaritas (Jangkar Solidaritas) melaporkan aksi intimidasi yang dialami seorang ibu dan anaknya di Bundaran HI, Minggu (29/4/2018) saat berlangsung Car Free Day (CFD).

Tak lama setelah itu, pihak Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melalui Jaringan Advokasi Rakyat Solidaritas (Jangkar Solidaritas) juga melaporkan aksi intimidasi yang dialami seorang ibu dan anaknya tersebut.

Meski demikian, kepolisian belum dapat menerbitkan surat laporan PSI karena berkas dan saksi yang dibawa PSI belum lengkap.

"Laporan masih diproses namun belum dapat diterbitkan surat laporannya karena kami belum mengajak korban dan ada berbagai berkas yang harus kami lengkapi," ujar Juru Bicara PSI Dini Purwono di Mapolda Metro Jaya, Senin.

Baca juga : Kasatpol PP DKI Akan Amankan Warga yang Berpolitik di CFD

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com