Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Larang Jual dan Bagi-bagi Kaus Bermuatan Politik Saat CFD

Kompas.com - 01/05/2018, 07:13 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno melarang kegiatan jual-beli kaus bermuatan politik saat car free day (CFD) yang diadakan tiap Minggu.

"Bagaimana kita bisa memastikan konten yang dijual itu juga tidak berkaitan dengan politik. Akan sangat sulit, tetapi kita bisa mencoba melakukan pengawasan untuk para UKM-UKM yang mendapat izin untuk berjualan di situ. Kan itu semuanya mendapatkan izin," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/4/2018).

Selain jual-beli, membagi-bagikan kaus bermuatan politik juga dilarang. Sandiaga mengatakan, sesuai Pergub Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan CFD, kegiatan politik atau kampanye SARA dan menghasut dilarang dilakukan di area tersebut.

Baca juga : Bentrok Kelompok #DiaSedangKerja dan #2019GantiPresiden Saat CFD yang Berujung Laporan Polisi

Sandi mengaku terdampak aturan ini ketika ia berkampanye pada Pilkada DKI 2017. "Saya kan mengalami sendiri waktu pilkada di mana pada tahun 2015-2016 mulai bulan Agustus dan 2016 itu ditandatangani pergubnya," ujar Sandiaga.

Untuk itu, Sandiaga meminta masyarakat dan politikus menghormati aturan ini. Ia memastikan, aturan akan ditegakkan, apalagi jika sampai ada aksi intimidasi.

"Akan ditindak tegas. Ya sebelum ditindak tegas, ya dicegah dan dihalau," kata dia.

Selain itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Darwis Muhammad Aji mengatakan, kaus yang dikenakan massa saat CFD Minggu (29/4/2018) dijual di area CFD.

"Nah yang jual Rp 50.000 satu baju itu, seusai itu ada yang pakai, seusai itu ada simpatisan lagi sampai banyak," kata Darwis.

Dalam car free day 29 April 2018, terdapat lautan massa berjalan kaki dan bersepeda di CFD sembari memakai kaus dan topi bertuliskan #2019GantiPresiden.

Baca juga : Takut Berbenturan, Satpol PP Tak Tindak Kegiatan Politik di CFD

Selain itu, ada sejumlah warga mengenakan kaus putih bertuliskan #DiaSibukKerja. Bahkan, dalam sebuah video yang viral, ada aksi intimidasi ketika dua kelompok yang mengenakan kaus berbeda itu bertemu.

Berdasarkan video tersebut, seorang ibu dan anaknya yang dikelilingi massa dan dikibas-kibasi uang hingga sang anak menangis ketakutan.

Kompas TV Berikut adalah tiga berita terpopuler versi KompasTV hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com