JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Selasa (1/5/2018) pagi, taman di depan gerbang utama Kompleks Parlemen bak arena piknik.
Di taman dengan lebar lebih kurang 4 meter ini, berkumpul para pedagang lengkap dengan gerobak yang berisi berbagai kudapan.
Hari ini, digelar demo buruh dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day di depan Kompleks Parlemen.
Warga dan peserta demo buruh pun menggelar tikar dan duduk di kursi-kursi plastik yang disiapkan para pedagang untuk mereka menikmati makanan dan minuman yang dijajakan.
Baca juga : Gatot Subroto Tersendat karena Demo Buruh, Kendaraan Dialihkan ke Busway
Dari taman tersebut, di antara para peserta demo yang tengah "berpiknik", terdengar suara orator berorasi menyampaikan tuntutannya.
Tak hanya berorasi, terkadang koordinator aksi menyajikan lagu dangdut melalui sebuah pengeras suara besar.
Sontak, para peserta demo bergoyang, tak terkecuali para demonstran yang tengah menikmati makanan di taman depan Kompleks Parlemen.
"Enak duduk-duduk di sini, adem. Makanannya juga lengkap ini, tetapi habis makan nanti ya ikut ke tengah, aksi lagi," ujar seorang peserta demo yang tengah berteduh.
Tak hanya orang dewasa, berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah anak pedagang turut menikmati "piknik" yang digelar oleh Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) itu.
"Ya sekalian liburan sekolah kan anak saya, jadi sekalian saya ajak jualan," ujar seorang pedagang mi ayam.
Baca juga : Amien Rais Sobek-sobek Topeng Tenaga Kerja Asing di Tengah Demo Buruh
Ia mengaku tahu soal demo ini dari berbagai media. Pedagang mi ayam itu pun tak mau melewatkan kesempatan ini untuk meraup rezeki.
"Saya sebetulnya setiap hari jualan di sekitar DPR, tetapi lumayan, kalau demo kan banyak yang butuh makan dan minum. Jadi semoga dapat rezeki lebih kalau jualan begini," kata dia.
Hal yang sama disampaikan seorang pedagang gorengan bernama Lukman. Pedagang yang tinggal di Palmerah, Jakarta Barat ini mengaku membawa dagangan lebih banyak dari biasanya saat demo.
"Lumatan kan pasti banyak yang pengen neduh, makan gorengan. Jadi saya bawa dagangan lumayan banyak," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.