Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkot Ber-AC, Cara Yudi Bersaing dengan Taksi Online...

Kompas.com - 01/05/2018, 14:30 WIB
Nursita Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Yudi Adam (43) sudah dua pekan mengoperasikan angkot Miniarta M04 ber-AC trayek Depok Timur-Pasar Minggu.

Angkot barunya merupakan hasil peremajaan angkot sebelumnya dan telah diuji kelaikan dan mengantongi izin trayek dari Dinas Perhubungan Kota Depok.

Memodifikasi Daihatsu Gran Max menjadi angkot ber-AC merupakan cara Yudi bersaing dengan taksi online yang marak beroperasi saat ini.

Dibandingkan demo menuntut taksi online, Yudi lebih memilih berinovasi agar tetap bisa bersaing.

"Kalau sama online ya kita bersaing sehat, ya, kan? Karena dia juga sama, cuma bedanya kita ada warna, cokelat sama putih, sama plat kuning. Kalau online kan pelatnya hitam. Kita kan sudah uji layak, itu (taksi online) kan belum uji layak," ujar Yudi, Senin (30/4/2018).

Baca juga : Naik Angkot AC Depok-Pasar Minggu, Penumpang Merasa Nyaman sampai Ketiduran...

Dengan mengoperasikan angkot ber-AC, Yudi memberikan kenyamanan yang sama yang dirasakan saat naik taksi online.

Selain bersaing dengan taksi online, tujuan Yudi mengoperasikan angkot ber-AC yakni memang memberikan kenyamanan bagi para penumpang.

Tak ada pengamen, tak ada pencopet, juga tak ada asap rokok dalam angkot yang dioperasikannya.

"Pokoknya dijamin bedak enggak luntur. Naik (angkot) AC, tarif biasa," kata Yudi berseloroh kepada para penumpang.

Angkot Miniarta M04 ber-AC trayek Depok Timur-Pasar Minggu. Foto diambil Senin (30/4/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Angkot Miniarta M04 ber-AC trayek Depok Timur-Pasar Minggu. Foto diambil Senin (30/4/2018).

Kenyamanan yang diberikan Yudi juga yakni dengan menjadi sopir yang santun dan menghargai para penumpangnya.

Sepanjang perjalanan, Yudi tampak selalu memakai sabuk pengaman. Dia juga terkadang membeli sebungkus permen untuk penumpangnya.

Jadi pelopor

Angkot milik Yudi merupakan satu-satunya angkot M04 yang ber-AC, bahkan mungkin satu-satunya angkot ber-AC di Depok.

Yudi ingin menjadi pelopor. Ia berharap, pengemudi dan operator angkot lain bisa mengikuti langkahnya.

"Kami pelopor, biar mau berubah, biar lebih baik, karena kan tahu sendiri, ada pengamen, copet. Dengan adanya ini, mudah-mudahan berubah," ucap dia.

Yudi harus mengeluarkan uang cukup banyak untuk mengoperasikan angkot ber-AC. Namun, itu tak menjadi masalah baginya.

Sejak kecil, Yudi mengaku bercita-cita menjadi sopir. Namun, bukan sopir ugal-ugalan yang tak membuat nyaman penumpang.

"Pokoknya ini mah angkot siap rugi. Saya maunya orang-orang pada ngikutin. Cita-cita saya pengin jadi sopir emang, tapi harus bisa jadi pelopor," kata Yudi.

Sejak beroperasi dua pekan, Yudi menyebut bisa mendapat penghasilan Rp 600.000 setiap harinya.

Jumlah tersebut tak beda jauh dengan penghasilan lamanya saat masih mengoperasi angkot non-AC.

Tarif sama

Perbedaan utama angkot Yudi dengan angkot pada umumnya sudah tentu adalah penggunaan AC. Empat buah AC mobil terpasang di dashboard mobil. Yudi juga memasang pengharum ruangan di bagian depan mobilnya.

Penumpang naik angkot Miniarta M04 ber-AC trayek Depok Timur-Pasar Minggu. Foto diambil Senin (30/4/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Penumpang naik angkot Miniarta M04 ber-AC trayek Depok Timur-Pasar Minggu. Foto diambil Senin (30/4/2018).

Perbedaan lainnya terdapat pada tatanan kursi dan pintu. Kursi pada angkot kebanyakan yakni duduk menyamping. Sementaran itu, kursi dalam angkot milik Yudi menghadap ke depan.

Ada empat baris kursi dalam mobil tersebut. Kursi-kursi itu masih dilapisi plastik. Untuk pintu, Yudi memakai pintu geser di bagian kiri mobil, berbeda dengan angkot biasanya yang memiliki pintu lipat.

Baca juga : Penumpang Sering Booking Angkot AC Depok-Pasar Minggu Milik Yudi

Selain itu, dia menghiasi angkotnya dengan gantungan di bagian belakang mobil.

Meski angkotnya ber-AC, tarif yang dipatok Yudi tetap sama, yakni Rp 7.000 untuk jarak jauh (Depok Timur-Pasar Minggu) dan Rp 3.000 untuk jarak dekat.

Bahkan, Yudi memberikan tumpangan gratis bagi siswa SD yang naik angkotnya, selama siswa yang bersangkutan memakai seragam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com