JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno memutuskan membuka kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, untuk penyelenggaraan berbagai acara.
Sejak Monas dibuka, sudah banyak kegiatan yang digelar di sana, seperti kegiatan keagamaan.
Selama ini, tidak ada laporan mengenai kekacauan parah di Monas setelah digunakan untuk kegiatan-kegiatan itu.
Baca juga: Polisi Sebut Anak yang Meninggal di Sekitar Monas Bukan Peserta Untukmu Indonesia
Setidaknya sampai beberapa hari lalu ketika Monas dijadikan tempat acara bertajuk "Untukmu Indonesia".
Sandiaga mengatakan, awalnya izin acara tersebut adalah kegiatan budaya.
Baca juga: Sandiaga Sebut Ada Mobilisasi Massa di Acara "Untukmu Indonesia"
Memang ada usulan menggelar pasar murah.
Namun, kawasan Monas tidak boleh digunakan untuk transaksi.
Panitia Forum Untukmu Indonesia akhirnya mengusulkan pembagian bahan pokok.
Sandiaga mengatakan, hal itu sudah dilarang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Namun, panitia tetap melaksanakan kegiatan bagi-bagi bahan pokok itu.
Baca juga: Volume Sampah di Monas Hingga 15 Truk Usai Acara Untukmu Indonesia
"Secara tegas, Dinas Pariwisata dan Budaya maupun Kepala UPT Monas sudah menyatakan tidak diperkenankan, tetapi tetap dilakukan," katanya.
Dugaan-dugaan
Kekacauan terjadi di Monas saat pembagian bahan pokok berlangsung.
Ratusan ribu orang datang ke Monas untuk mendapatkan bahan pokok.
Kendaraan mereka diparkir di sembarang tempat. Kemacetan lalu lintas tidak bisa dihindarkan.
Baca juga: Sandiaga Bilang Panitia Untukmu Indonesia Tidak Izin Langsung Kepadanya