JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ibu dua orang anak, warga korban kebakaran Taman Kota, Kembangan, Jakarta Barat menolak untuk direlokasi ke Rumah Susun Rawa Buaya.
"Betah sama tetangganya baik-baik semua. Tempatnya enak, strategis. Siapa yang mau dipindah ke rusun? Enggak ada yang mau," kata warga yang enggan disebut namanya kepada Kompas.com pada Rabu (2/5/2018), di lokasi.
Salah satu alasan penolakannya karena harus membayar sewa. Sehari-hari, ia membuka usaha vermak pakaian untuk membantu biaya rumah tangga, selain penghasilan dari suami sebagai kuli bangunan.
"Ya kalau di rusun kan kita sewa tempat lagi yang buat usaha. Berapa duit yang kita keluarin," tambahnya.
Baca juga : Tolak Direlokasi, Korban Kebakaran Taman Kota Demo di Balai Kota
Sebagai warga asal Ngawi, Jawa Timur, ia mengaku tidak memiliki KTP DKI Jakarta.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, rumah ibu tersebut terletak berdekatan dengan belakang Musala Nurul Jannah dan telah dibangun kembali. Empat sisi bangunan rumahnya telah dipasangi bata dan terpasang pintu kayu.
Namun, pada bagian atap belum terpasang asbes, seng atau genteng tapi hanya berbalut terpal berwarna biru. Terdapat beberapa rangka atap yang menjadi penyangga terpal tersebut.
Keluarganya membangun kembali dengan modal pribadi termasuk bahan bangunan dan meminta bantuan kuli untuk membangun kembali. Kebakaran yang terjadi pada 29 Maret 2018 lalu melahap habis rumahnya.
Baca juga : Ketua RT Sebut 13 KK Korban Kebakaran Taman Kota Dipaksa Setuju Pindah ke Rusun
"Yang tersisa dari kebakaran cuma anak-anak. Sama surat-surat. Semua barang di sini dari nol lagi. Satupun barang enggak selamat," katanya.
Dari laporan Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Tambora, Sarjoko, dari 132 KK yang terdaftar baru 13 KK yang menyatakan bersedia di relokasi.
"Yang sudah ambil kunci dan tinggal baru satu KK," katanya.
Para korban kebakaran mendapati unit tipe 36 dengan fasilitas dua kamar tidur, satu ruang tamu, tempat jemuran, dan dapur. Adapula listrik dengan kapasitas 900 watt dan gas yang sudah dipasang instalasinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.