Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing Pelacak dari Belanda Harganya Capai Rp 176 Juta Per Ekor

Kompas.com - 04/05/2018, 09:25 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kanit Satwa Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya Iptu Sakiman mengatakan, ada 9 ekor K-9 atau anjing pelacak Polda Metro Jaya yang didatangkan dari Belanda.

"Untuk setiap ekor anjing dari belanda harganya Rp 176 juta, apapun jenisnya," kata Sakiman saat ditemui di Mako Unit K-9 Ditektorat Sabhara Polda Metro Jaya, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (3/5/2018).

Sakiman menambahkan, ada berbagai jenis anjing yang didatangkan dari Belanda. Namun jenis yang umum digunakan adalah anjing herder.

"Selain anjing herder, ada jenis lain seperti rottweiler, labrador, dan golden. Tapi kami pernah juga datangkan beagle," lanjutnya.

Baca juga : Ketika Anjing Pelacak Mengambek Saat Pawangnya Galau

Ia melanjutkan, anjing jenis herder bisa ditugaskan untuk melacak apa saja. Misalnya untuk kasus narkoba, bahan peledak (handak), kasus-kasus kriminal umum, pengendalian masa (dalmas), atau bahkan dapat dilibatkan dalam tim search and rescue (SAR).

"Tapi kalau untuk di Jakarta kami tidak melatih untuk SAR karena jarang digunakan. Kalau kami butuh paling pinjam di Mabes Polri," kata dia.

Sementara anjing jenis rottweiler hanya dapat ditugaskan dalam operasi dalmas, pelacak umum. Beberapa rottweiler dapat menjadi pelacak narkoba, tetapi sangat jarang terjadi.

"Kalau jenis labrador biasanya digunakan untuk pelacak umum, narkoba, dan handak. Kalau untuk dalmas kurang, karena tipe labrador kurang galak," ujar Sakiman.

Anjing jenis golden, biasanya digunakan untuk operasi handak dan pelacak umum.

Pawang Unit Satwa Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya menetapkan kriteria khusus untuk anjing yang akan dijadikan unit K-9.

Baca juga : Cerita tentang Maxwell, Anjing Pelacak yang Pingsan Saat Olah TKP

"Anjing harus cerdas, biasanya anjing cerdas kalau dikasih mainan langsung bereaksi. Itu yang kelihatan bakatnya," kata dia.

Masih menurut Sakiman, anjing-anjing yang didatangkan dari Belanda merupakan anjing cerdas dan lebih mudah untuk dilatih.

"Kami tidak punya penangkaran anjing. Di Indonesia ada penangkaran, salah satunya di kawasan Puncak Bogor. Tapi biasanya anjing dari Belanda lebih pintar dan mudah dilatih," ujar Sakiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com