JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Menteri Keuangan Sri Mulyani meninjau Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (7/5/2018) pagi. Keduanya melihat progres revitalisasi taman di itu.
"Ini saya rasa quite impressive, less than 5 months, kurang dari lima bulan Pak Sandi sudah mengundang saya untuk melihat kemajuan di Lapangan Banteng," kata Sri di lokasi.
Menurut Sri, taman yang direvitalisasi ini bakal menjadi paru-paru bagi Kompleks Kementerian Keuangan.
Ia mengusulkan taman ini juga bisa jadi ruang publik bagi anak-anak maupun dewasa untuk berolahraga dan mengekspresikan kesenian.
"Saya berterima kasih pemerintah DKI telah melakukan dan mudah-mudahan nanti keluar ke sana makin rapi parkirannya," ujar Sri.
Baca juga : Cerita Penjaga Kolam Air Mancur Proyek Revitalisasi Lapangan Banteng
Adapun Sandiaga menjelaskan, meski melenceng dari target rampung April 2018, Taman Lapangan Banteng saat ini sudah 98 persen penyelesaiannya.
Ia memperkirakan selama Ramadhan, masyarakat yang berkunjung ke Istiqlal bisa menggunakannya.
"Jadi nanti akan kami satukan, ada air mancur menari, ada ruang olahraga di sini, ini jadi satu kesatuan mudah-mudahan kita ciptakan lapangan kerja, kemitraannya pemerintah dan badan usaha juga jalan, dan terkahir bermanfaat bagi masyarakat," kata Sandi.
Baca juga : 10 Panel Sejarah Akan Dipasang di Monumen Lapangan Banteng
Lapangan Banteng direvitalisasi sejak Maret 2017 silam. Revitalisasi memakan ongkos sebesar Rp 60 miliar, melalui kerja sama dengan PT Rekso Nasional Food.
Dalam revitalisasi tersebut, Pemprov DKI Jakarta menggandeng HAP Architects guna merancang desain terbaru Taman Lapangan Banteng.
Pengerjaan revitalisasi Lapangan Banteng dibagi dalam tiga zona. Zona pertama merupakan zona utama dari Lapangan Banteng yaitu zona Monumen Pembebasan Irian Barat.
Di zona ini, akan didirikan bangunan berbentuk setengah lingkaran yang berfungsi sebagai amphiteater dan akan dilengkapi dengan kolam.
Baca juga : Menengok Lapangan Banteng yang Hampir Rampung
Pelataran yang ada di zona satu bisa digunakan untuk kegiatan kesenian dan kebudayaan seperti konser musik dan peragaan busana. Di zona satu juga akan dilengkapi dengan toilet, mushala, food court, dan ruang pengelola.
Adapun zona kedua merupakan zona olahraga yang akan buka 24 jam. Area ini akan dipasang rumput sintetis sehingga dapat digunakan masyarakat di semua musim. Sementara itu, zona tiga merupakan area taman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.