Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kriminolog: Kasus Calon Penganti ST dan LR Tergolong Tidak Biasa

Kompas.com - 08/05/2018, 21:38 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli kriminologi Universitas Indonesia (UI) Josias Simon mengatakan, perselisihan jelang pernikahan terkait biaya merupakan hal yang lumrah. Namun kasus dialami ST (25) dan LR (41) yang berujung pada pembunuhan dan pembakaran LR oleh ST tidak biasa terjadi.

ST membakar LR, Jumat pekan lalu, di Desa Karang Serang, Tangerang, Banten, setelah dibunuh di Jakarta usai terlibat percekcokan soal biaya pernikahan.

"Saya kira ini kasus biasa ya soal pernikahan. Masalahnya biaya. Yang enggak biasa cara penyelesaiaanya yang diluar dugaan. Luar biasa aneh, maksudnya dengan cara dibunuh dan dibakar," kata Josias saat dihunungi Kompas.com, Selasa (8/5/2018).

Baca juga : Sebelum Dibunuh, Calon Pengantin Bertengkar soal Biaya Pernikahan Rp 250 Juta

Menurut keterangan polisi, perseteruan terjadi lantaran keduanya kerap menyinggung stastus ekonomi masing-masing. Keluarga calon pengatin perempuan disebut akan banyak menanggung biaya pernikahan sebesar Rp 250 juta pada Agustus mendatang.

Josias menilai pembunuhan itu bentuk kekesalan ST karena tersinggung. Sementara pembakaran sebagai ekspresi untuk menunjukkan kekuatannya, selain untuk menghilangkan jejak.

"Biasanya, pelaku kejahatan ini kan bukan karena perut tetapi (karena) status sosial dan kekecewaan. Caranya juga menunjukkan ingin sesuatu, dia enggak terima dengan perlakuannya (LR merendahkan ST). Makanya dibuat dalam dibunuh dan dibakar. Memang sadis," ujar Josias.

Ia menilai aksi kejam tersangka juga karena ada unsur ketidaksenangan atas keputusan keluarga soal pernikahan.

"Ini... harus dilihat seperti salah satu penyebabnya ada ketidaksetujuan, enggak hanya pribadi tapi keluarga besar," kata dia. 

Selain itu, beda usia ST dan LR yang terpaut 16 tahun juga dinilai sebagai pemicu. Josias menilai kematangan usia mempengaruhi keputusan dalam bertindak.

"Kesenjangan usia mereka juga mempengaruhi, apalagi di sini cukup jauh perbedaanya. Seperti dalam pengambilan keputusan dan kematangan dalam bertindak," kata dia.

ST dan LR berencana akan menikah Agustus mendatang. Keduanya telah melakukan foto prewedding sehari sebelum pembunuhan pada Kamis lalu pukul 13.00 WIB di Jalan Alaydrus, Petojo, Gambir, Jakarta Pusat.

Saat ini ST telah ditahan di Polres Metro Jakarta Pusat. Ia dikenakan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan terencana dengan ancaman 15 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com