Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Asal Usul Panggilan "Haji Lulung" untuk Abraham Lunggana

Kompas.com - 09/05/2018, 06:37 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panggilan "Haji Lulung" lebih akrab di telinga dibandingkan nama asli pemiliknya yaitu Abraham Lunggana. Namun, belum ada yang tahu bahwa nama panggilan itu ternyata memiliki arti tersendiri.

Lulung yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu pun menceritakan asal usul nama panggilan itu.

"Ha-ha-ha... itu dulu waktu saya masih kecil, kan banyak teman-teman main bola. Biasa ya, namanya di kampung, bolanya pasti sering masuk got. Nah kalau masuk got, harus saya yang ambilin, kalau enggak saya nangis," ujar Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (9/5/2018).

Kisah itu berdasarkan cerita ayahnya. Lulung mengatakan, sejak kecil dia terbiasa membantu teman-teman bermain, meski harus terkena air got saat mengambil bola.

Kata Lulung, dari sana nama panggilannya berasal.

"Akhirnya dipanggil Lulung karena ya itu, banyak nulung (menolong)-lah. Dulu pas kecil begitu ha-ha-ha...," ujar Lulung.

Setelah dewasa, nama Lulung itu ditambah embel "haji".

Nama aslinya, yaitu Abraham Lunggana juga ada kisahnya tersendiri. Lulung sendiri mengakui bahwa namanya sempat membuat orang bingung.

"Banyak yang bilang, mana ada orang Betawi namanya Abraham?" kata dia.

Nama "Abraham" itu merukuk ke seorang yang menjadi penyelamat ayah Lulung. Ceritanya, ayahnya yang merupakan seorang tentara dikirim ke Papua saat Lulung masih dua bulan dalam kandungan ibunya.

Ayahnya berada di Papua selama 7 bulan. Saat itu, ibu Lulung berpikir suaminya telah tewas di medan perang. Soalnya, keluarga dikabari bahwa ayah Lulung terkena tembak.

Tak disangka, ayah Lulung kembali ke rumah setelah 7 bulan di sana. Ternyata, ayah Lulung ditolong seorang bernama Abraham itu. Keluarga Abraham merawat ayah Lulung sampai pulih.

"Makanya hari ini saya katakan pentingnya memelihara kerukunan umat beragama itu adalah cermin kebangsaan yang menghargai perbedaan dan kebinekaan. Karena Bapak saya ditolong sama seorang kristen, non-muslim, dibawa ke rumahnya tiga bulan," kata dia.

Lulung juga mengatakan, ayahnya juga mengidolakan Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat. Itu sebabnya Lulung memiliki nama Abraham sebagai nama depannya.

"Jadi pulanglah Bapak saya, saya dinamakan Abraham Lunggana. Harusnya Abraham Lincoln kali ya tapi karena di Indonesia akhirnya Abraham Lunggana," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com