JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan sistem ganjil genap di sejumlah ruas jalan sepanjang penyelenggaraan Asian Games 2018 diharapkan tidak hanya memperlancar arus lalu lintas.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Bambang Prihartono mengatakan, kebijakan tersebut diharapkan juga meningkatkan kualitas udara di wilayah Jabodetabek.
"Yang lebih penting lagi adalah kita akan menurunkan gas buang atau CO2 yang sekarang relatif tinggi di Jakarta," kata Bambang di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (9/5/2018).
Masyarakat diharapkan naik transportasi umum sehingga kepadatan kendaraan berkurang.
Bambang menjelaskan, penurunan kadar CO2 akan mempengaruhi stamina para atlet karena tidak terkena polusi. Udara pun akan terasa lebih sejuk.
Oleh karena itu, menurut Bambang, tidak menutup kemungkinan mempermanenkan kebijakan tersebut bila terbukti efektif pada penyelenggaraan Asian Games.
"Setelah Asian Games akan kami evaluasi. Kalau hasilnya positif, kecepatan lancar, udara menjadi sejuk, nanti kami akan teruskan," kata Bambang.
Sistem ganjil genap dan penutupan gerbang tol rencananya akan diterapkan selama penyelenggaraan Asian Games 2018 guna memperlancar arus lalu lintas dari Wisma Atlet ke lokasi pertandingan.
Adapun ruas jalan yang akan terdampak rekayasa lalu lintas tersebut antara lain Tol Dalam Kota, jalan di kawasan Kemayoran, serta jalan-jalan primer seperti MT Haryono dan Gatot Subroto.
Asian Games 2018 akan digelar di Jakarta dan Palembang mulai 18 Agustus 2018 mendatang. Gelora Bung Karno di kawasan Senayan akan menjadi pusat kegiatan, sementara Wisma Atlet berada di kawasan Kemayoran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.