Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakapolri: Senjata yang Direbut Napi Teroris Bisa Menjangkau ke Jalan

Kompas.com - 10/05/2018, 09:58 WIB
Ihsanuddin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Polisi sempat menutup akses jalan di sekitar Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, saat terjadi pemberontakan narapidana kasus terorisme, sejak Selasa (8/5/2018).

Wakapolri Komjen Syafruddin menjelaskan, penutupan jalan tersebut harus dilakukan karena napi teroris merebut senjata polisi yang memiliki daya jangkau tinggi.

"Ada senjata panjang yang jarak tembaknya 500 meter sampai 800 meter, dan itu bisa menjangkau sampai ke jalan," kata Syafruddin dalam jumpa pers di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5/2018).

Baca juga : Wiranto: Sikap Pemerintah Tegas, Konsisten, dan Tidak Pandang Bulu terhadap Teroris

Syafruddin mengatakan, senjata-senjata itu didapat tahanan dari 5 anggota Brimob yang mereka sandera dan mereka bunuh. Oleh karena itu lah, polisi melarang masyarakat termasuk wartawan mendekat ke Mako Brimob karena khawatir bisa terkena peluru yang dilepaskan dari senjata itu.

"Karena situasinya sangat tidak aman," kata Syafruddin.

Namun, pada Kamis pagi ini, 155 napi teroris yang sempat memberontak sudah menyerah tanpa syarat.

Mereka sudah dipindahkan ke lapas Nusakambangan. Polisi telah membuka kembali Jalan Akses UI di depan Markas Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (10/5/2018), pukul 09.25 WIB.

Baca juga : Pukul 09.25, Jalan Akses UI Depan Mako Brimob Kembali Dibuka

Kompas TV Petugas memberi ultimatum terhadap 155 napi teroris untuk menyerah. 145 napi akhirnya menyerah tanpa syarat. Namun, masih 10 napi yang belum menyerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com