Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik Tunjukkan Becak Modifikasinya yang Dilengkapi GPS kepada Anies

Kompas.com - 12/05/2018, 07:41 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mewujudkan janjinya yang ingin membuat prototipe becak modifikasi.

Dia bersama tim Jakarta Creative Community Tanjung Priok membawa becak itu ke hadapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Jumat (11/5/2018) malam.

"Ini, kan, waktu itu kami ke Jerman, ke tempat wisata ternyata ada becak. Kami dekati teman-teman, tolong dong bikin (becak seperti di Jerman) buat di tempat wisata," ujar Taufik di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. 

Baca juga: Tukang Becak: Pokoknya Cak Imin Wakil Presiden

Hasilnya, becak yang dibawa Taufik memang berbeda dari becak biasanya.

Tempat kemudi becak ini ada di depan, bukan di belakang.

Sepeda yang digunakan juga sepeda gunung. Ada dua tempat duduk penumpang yang terpasang di belakang kemudi.

Baca juga: Di Hari Kartini, Ibu-ibu Bercucuran Keringat Mengayuh Becak Keliling Alun-alun

Taufik mengatakan, biaya yang dikeluarkan untuk membuat satu becak ini Rp 13,5 juta.

Becak ini memiliki fasilitas GPS sehingga bisa diketahui keberadaannya.

Gubernur Anies langsung berniat memanggil pengelola beberapa tempat wisata di Jakarta.

Baca juga: Kakek Pengayuh Becak Pemilik Uang Rp 48 Juta Kondisinya Membaik, Kini Dititip ke Liponsos

Dia ingin menjajaki kemungkinan becak seperti ini beroperasi di tempat wisata.

"Nanti saya akan coba panggil pengelola Ancol, pengelola Ragunan, dan pengelola Monas. Ini bisa dimanfaatkan di dalam lingkungan wisata," ujar Anies.

Soal biaya produksi, Anies memperkirakan, nilainya cukup besar karena baru produksi pertama.

Baca juga: Penataan PKL dan Becak Dinilai Tak Sejalan dengan Visi Anies-Sandiaga

Setelah produksi pertama berhasil, dia yakin ongkosnya akan jauh lebih murah.

Anies mengelilingi halaman Balai Kota dengan mengayuh becak itu.

Awalnya dia menaiki kemudi becak, setelah itu dia berkeliling dengan duduk di kursi penumpang.

Baca juga: Gagal Bertemu Jokowi, Ratusan Tukang Becak Tetap Gembira

Anies mengatakan, rasanya sangat nyaman ketika duduk di kursi penumpang.

"Itu nyaman dan aman rasanya karena yang mengemudikan ada di depan. Jadi kita yang di sini terasa di depan ada pengemudi yang lihat jalan, kan, beda dengan pengemudi di belakang," ujarnya. 

Anies ingin becak ini diuji keamanannya supaya bisa beroperasi baik di tempat wisata kelak.

Baca juga: Dukung Anies Izinkan Becak, Wakil Ketua DPRD DKI Ini Punya 5 Becak

"Ini menunjukkan bahwa jangan pernah apriori kepada kendaraan yang dikayuh dan menggunakan tenaga manusia. Jangan pernah apriori. Dan (becak ini) dipraktekan di banyak negara," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com