Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para Pemungut Beras di Pasar Induk Cipinang...

Kompas.com - 12/05/2018, 11:16 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jarum jam masih menunjukkan pukul 08.00, Kamil (17) sudah berkeliling Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur.

Berbekal nampan dan karung berukuran kecil, Kamil dan dua temannya, Diki (16) dan Fajar (13), berburu butiran beras yang tercecer di bak-bak truk.

Ratusan truk setiap harinya keluar masuk Pasar Induk Cipinang membawa pasokan beras dari berbagai daerah.

Baca juga: TNI AL Amankan 4.588 Ton Beras Ilegal di Perairan Batam

Kepada Kompas.com, Kamil mengatakan, ia sudah memungut beras yang tercecer selama beberapa tahun terakhir.

Dalam satu hari, ia mengaku bisa memperoleh 4-5 liter beras.

"Sehari mah kadang (dapat beras) enggak tentu, biasanya (dapat beras) 4-5 liter. Berasnya habis itu dijual Rp 5.000 per liter," kata Kamil saat ditemui, di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (12/5/2018).

Baca juga: Potensi Panen Masih Besar, Kementan Perkuat Cadangan Beras Pemerintah

Kamil (17 tahun) menunjukkan beras ceceran yang didapatkannya dari Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (11/5/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Kamil (17 tahun) menunjukkan beras ceceran yang didapatkannya dari Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (11/5/2018).
Kamil mengatakan, beras-beras yang mereka pungut biasanya dijual ke warung-warung bahan pokok atau warteg.

Hasil penjualannya digunakan untuk menambah uang jajan.

"Lumayan sehari dapat Rp 40.000 dipakai buat nambahin uang jajan. Kadang juga dipakai buat main-main sama teman," ujarnya. 

Baca juga: Jelang Ramadhan, Mentan Janji Tekan Harga Beras

Trio Kamil-Diki-Fajar bukan satu-satunya kelompok yang memunguti beras di sana.

Ada pula sepasang kakak-beradik, Rizky (14) dan Irfan (10) yang juga berburu ceceran beras.

"Ini buat ngabisin waktu saja, Bang. Mumpung libur cari-cari beras di sini buat nambahin di rumah atau nambahin uang jajan," kata Rizky.

Disangka pencuri

Bertahun-tahun memungut beras, banyak kisah suka dan duka yang mereka alami.

Diki menceritakan, tak jarang mereka disangka pencuri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com