Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Usul PKL Tanah Abang Mobile, Pedagang Tak Yakin Bebas Macet

Kompas.com - 12/05/2018, 16:37 WIB
Ardito Ramadhan,
Laksono Hari Wiwoho

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, yang meminta pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang berjualan secara mobile selama Ramadhan, dianggap akan menyulitkan para PKL. Sejumlah PKL Tanah Abang menilai bahwa usulan tersebut tidak masuk akal.

"Kan enggak semua barang dagangan bisa dijual keliling. Kalau saya jualan pakaian yang jumlahnya banyak seperti ini, mana mungkin saya jualan keliling," kata Syahrul, seorang pedagang pakaian di depan Pasar Tanah Abang, Sabtu (12/5/2018).

Baca juga: Sandiaga Minta PKL Tanah Abang Mobile Selama Ramadhan, Apa Maksudnya?

Ia menyebutkan, hanya dagangan tertentu yang bisa dijajakan secara berkeliling. Misalnya, makanan ringan, minuman botol, atau pernak-pernik berukuran kecil.

"Itu juga kalau semuanya jualan berkeliling, yang ada makin ribet buat orang jualan. Ukuran bawaannya kan enggak kecil itu," katanya.

Andri, pedagang pakaian lainnya, menilai bahwa berjualan secara berkeliling tidak bisa menyelesaikan masalah kemacetan di Tanah Abang. Salah satu pemicunya adalah keberadaan pejalan kaki yang akan bertambah banyak.

"Sekarang kita yang enggak gerak saja jalan sudah mulai susah. Bagaimana kalau kita gerak buat jualan? Jalan pasti penuh itu, trotoarnya bisa jadi tambah macet," katanya.

Sementara itu, pedagang minuman bernama Fauziah mengatakan bahwa PKL bukan satu-satunya faktor yang membuat ruwet lalu lintas di kawasan niaga tersebut.

"Coba liat aja, kalau enggak ada PKL tapi porter bawaannya masih segede gaban, masih banyak angkot yang ngetem, macet-macet juga," katanya.

Sebelumnya, Sandiaga meminta para PKL di Tanah Abang untuk berjualan secara mobile selama Bulan Ramadhan yang diperkirakan tiba pada Kamis (17/5/2018) mendatang.

Baca juga: Sandiaga: Penataan Tanah Abang Hanya Puaskan 1 Persen Warga Jakarta

"Semua dinamis, ada pendekatan tertentu. Bukan seperti sekarang ini, yang dilihat yang statis itu. Mereka harus mobile. Nah, itu nanti mereka akan kami perkenalkan," ujar Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com