JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Asiz mengatakan, hari ini Minggu (13/5/2018), pihaknya meningkatkan pengamanan di gereja-gereja dan objek vital di Jakarta dan sekitarnya.
"Iya, semua pam obvit (pengamanan objek vital) dan gereja kami jaga dan amankan," kata Idham, ketika dihubungi Kompas.com, Minggu.
Idham mengatakan, peningkatan pengamanan ini dilakukan menyusul surat telegram yang ia terbitkan mengenai peningkatan status keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Baca juga: Update: Fakta Terkini Ledakan Bom di Surabaya sampai Pukul 11.04 WIB, 9 Tewas dan 40 Luka
"Iya (berkaitan dengan surat telegram)," ujar Idham.
Dalam surat telegram tersebut, disebutkan status kamtibmas di wilayah hukum Polda Metro Jaya Siaga 1, menyusul terjadinya ledakan bom yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur.
"Guna menciptakan sitkamtibmas yang aman, kondusif, dan terkendali terkait ledakan bom tiga lokasi gereja di Surabaya, maka diperintahkan bahwa 13 Mei 2018 pukul 08.00 WIB status kesiagaan seluruh jajaran Polda Metro Jaya dinyatakan dalam status Siaga 1 sampai ada ketentuan lebih lanjut," isi surat telegram Idham, yang diterbitkan hari ini.
Baca juga: Saksi: Ada Avanza Nyelonong ke Halaman Gereja Sebelum Ledakan
Meski demikian, ia mengimbau warga tetap tenang dan selalu bersikap waspada.
"Saya imbau warga tenang, kami telah lakukan pengamanan. Laporkan kepada polisi jika ada hal-hal yang mencurigakan," ujar Idham.
Sebelumnya, ledakan terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur. Tiga gereja tersebut yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.
Baca juga: Dua Anggota Polisi Disebut Jadi Korban Ledakan Gereja di Surabaya
Menurut keterangan Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung, ledakan pertama terjadi di Gereja Maria Tak Tercela, yaitu pada sekitar pukul 07.30 WIB. Adapun dua ledakan lain, sebut dia, berjeda masing-masing 5 menit setelah ledakan pertama.
Hingga saat ini, jumlah korban meninggal dunia akibat kejadian tersebut sebanyak 9 orang, sementara 40 orang lainnya mengalami luka-luka. Dua orang polisi di antaranya juga disebut terluka akibat kejadian ini.