Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengutuk Teror dan Menolak Takut...

Kompas.com - 14/05/2018, 07:39 WIB
Jessi Carina,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerusuhan dua malam yang berlangsung di rutan di Markas Korps Brimob, Depok, Jawa Barat, beberapa hari lalu belum hilang dari ingatan. Namun, teror mengejutkan kembali terjadi dalam kurun waktu beberapa hari saja.

Kota Surabaya, di Jawa Timur, diguncang ledakan bom, pada Minggu (13/5/2018) pagi. Tiga gereja menjadi sasaran yaitu Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.

Sel-sel terorisme yang selama ini tertidur, bangkit kembali menjelang Ramadan. Demikian disampaikan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto.

Baca juga: Sel Tidur Teroris Mulai Bangkit, Polri Singgung RUU Terorisme yang Mandek

"Mereka yang melakukan kegiatan ini adalah boleh disebut sel tidur, yang bangun jelang Ramadan dan jelang Lebaran," ujar Setyo, dalam konferensi pers di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Minggu, (13/5/2018).

Masyarakat pun bereaksi dengan kejadian itu. Hingga tadi malam, tagar #TumpasTerusTerorisme banyak digunakan di jagat twitter. Pada saat kericuhan di Mako Brimob, warganet juga menyuarakan kegusaran mereka lewat tagar #TindakTegasTeroris.

"deep condolences to the fallen heroes at Mako Brimob incident and to the innocent people who passed away tragically this morning in Surabaya. I honestly don't know how to process this information altogether #TumpasTerusTerorisme," tulis Shahnaz Prissilla, melalui akun @shahnazpn.

Kicauan Shahnaz hanya satu dari ribuan kicauan warganet yang menggunakan tagar ini. Sementara itu, warganet yang mengomentari kejadian ini tanpa menggunakan tagar juga banyak.

Mereka menyuarakan hal yang sama, yakni tidak merasa takut dengan teror-teror itu.

Suara-suara tokoh

Sejumlah tokoh dan kelompok masyarakat pun bersuara mengenai kejadian memilukan ini. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang juga Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie, berkomentar melalui akun Twitter-nya.

"ICMI mengutuk keras semua kekerasan trhadap rumah ibadah dimanapun & kapanpun. Demikian pula utk kasus Bom di Surabaya, kita doakan yg trbaik utk para korban & keluarganya, dan kita bantu aparat utk tegakkan hkm dg segera & sebaik2nya," tulis Jimly.

Baca juga: PBNU: Aksi yang mengandung Kekerasan Bertentangan dengan Ajaran Agama

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengatakan, tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama dengan cara menebarkan teror, kebencian, dan kekerasan, bukanlah ciri ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.

Tidak ada agama yang menghalalkan cara kekerasan dalam kehidupan.

"Segala hal yang mengandung kekerasan sesungguhnya bertentangan dengan ajaran Islam dan bahkan bertentangan dengan ajaran agama apapun," ujar Said.

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dam Konferensi Waligereja Indonesia juga mengeluarkan imbauannya usai kejadian di Surabaya itu. Ada banyak hal yang disampaikan, tetapi utamanya warga diminta untuk tidak takut menghadapi ancaman terorisme ini.

Baca juga: PGI dan KWI Sampaikan 6 Hal Merespons Pemboman Gereja di Surabaya

 

Warga diminta menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada negara. 

Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Romo Benny Susetyo Pr juga meminta umat kristiani tetap tenang. Warga tidak boleh terpancing aksi terorisme itu.

"Untuk umat kristiani tidak perlu cemas dan takut karena tujuan dari aksi teror itu memang menimbulkan rasa takut. Oleh karena itu, umat Kristiani harus membaur dengan masyarakat lain dan mendukung aparat polisi, TNI, dan BIN untuk menyelesaikan persoalan ini," kata Romo Benny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com