Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Pengendara Motor Tabrak Pagar yang Hebohkan Mabes TNI AD

Kompas.com - 15/05/2018, 10:44 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu keluarga yang mengendarai sepeda motor matic sempat membuat heboh Markas Besar TNI Angkatan Darat (AD) yang berlokasi di Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (14/5/2018).

Sebab, sepeda motor mereka mendadak menabrak pagar Mabes TNI AD pukul 19.00 WIB, dengan membawa dua ransel berwarna hitam.

Kabar yang beredar melalui pesan singkat di masyarakat, pengendara sengaja menabrakan diri dan berusaha masuk ke Mabes TNI AD. Hal itu sempat menimbulkan kecurigaan di masyarakat dimana informasi yang beredar mirip dengan motif teror bom yang beberapa waktu lalu terjadi di Surabaya.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu, tim identifikasi, hingga dua unit tim gegana Polri, mendatangi Mabes TNI untuk mengecek peristiwa tersebut. Lebih dari 15 personel TNI dikerahkan untuk mensterilkan area.

Baca juga: Kronologi Pengendara Motor Tabrak Pagar Mabes TNI AD

 

Warga yang menonton diminta untuk menjauh hingga 100 meter. Seorang personel tim gegana sampai bolak balik menuju pos penjagaan, di mana ransel milik pengendara diletakan.

Di kesempatan pertama, petugas membawa dua kotak koper berwarna hitam yang berisi peralatan penjinak bom. Setelah 2 menit, petugas tersebut menjauh dari lokasi ransel tersebut menuju ke titik semula.

Sekitar 5 menit kemudian, petugas kembali mendekati ransel. Pukul 20.23 WIB, tampak petugas membuka ransel dan mengeluarkan satu per satu barang yang ada di dalam.

Tidak terlihat jelas barang apa saja yang dikeluarkan. Keseluruhan peristiwa berlangsung hingga dua jam.

Sekitar 15 menit kemudian, pihak kepolisian mengkonfimasi ransel hitam mencurigakan yang diamankan dari pengendara sepeda motor di depan Mabes TNI AD hanya berisi pakaian.

Baca juga: Mabes TNI AD Pastikan Ransel Pengendara yang Diamankan Berisi Pakaian

"Jadi, kedua ransel ini isinya hanya pakaian, pampers anaknya yang akan dibawa ke Semarang," ujar Roma, di Mabes TNI AD, Senin malam. 

Roma mengatakan, pengendara motor berinisial J (42), bersama istri A (32), dan anak pasangan tersebut L (3,5), hendak menuju Pasar Senen dari arah Kapuk.

Rencananya, dari Stasiun Senen, mereka akan naik kereta menuju Semarang. Ada dua ransel berukuran besar dan sedang yang dibawa di atas motor.

Penyebab menabrak

Saat melintas menuju arah Mabes TNI AD, A tiba-tiba menepuk pundak J. Suaminya yang terkejut, mendadak berbelok ke kiri menabrak pagar Mabes TNI AD.

Baca juga: Gegana Periksa Tas Mencurigakan Milik Pengendara Motor di Mabes TNI AD

J mengaku keseimbangannya hilang karena terkejut ditepuk mendadak oleh A. Hal itu diperparah dengan dua ransel berukuran besar dan berat, yang dibawa di atas motor.

"Jadi, kan si A tahu kalau salah jalan mau ke Senen, jadi si bapaknya ditepuk. Nah, karena ditepuk itu, bapaknya hilang keseimbangan dan akhirnya oleng nabrak ke arah Mabes. Mereka bawa tas ransel di depan sama belakang, si ibu gendong anaknya," ujar Roma.

Roma mengatakan, telah mengecek keasilan tiket tersebut. Keduanya telah dibawa ke Mapolres Jakarta Pusat, untuk diminta keterangan lebih lanjut.

Seperti diketahui, pasca teror bom yang terjadi Surabaya, pengamanan di Jakarta diperketat hingga menjadi Siaga 1. Penjagaan diperketat untuk kantor instansi kepolisian, gereja dan obyek vital lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com