Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman Desak Buka Jalan Jatibaru, DKI Masih Cari Uang untuk Bangun "Skybridge"

Kompas.com - 16/05/2018, 08:42 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan pihaknya masih mencari sumber pendanaan untuk membangun skybridge di Jalan Jatibaru, yang bakal jadi tempat penampungan pedagang kaki lima (PKL) dan pejalan kaki.

Awalnya, pembangunan skybridge dibebankan ke Dinas Bina Marga. Belakangan, PD Pembangunan Sarana Jaya yang diminta membangun skybridge sepanjang kurang lebih 500 meter itu.

Baca juga: Skybridge Tanah Abang Akan Dibangun Setelah Penetapan APBD-P 2018

"Karena Sarana Jaya yang ditugasi untuk menyusun, merancang, dan mengeksekusi skybridge tersebut. Sarana Jaya sekarang sedang melihat opsi-opsi apa untuk pendanaan skybridge supaya bisa dipercepat. Paling lambat Agustus, tambah dua bulan, Oktober," kata Sandiaga, Selasa (15/5/2018).

Padahal, Ombudsman memberikan tenggat waktu 60 hari sejak 26 Maret untuk melaksanakan rekomendasi membuka Jalan Jatibaru. Namun, karena DKI baru mau membuka Jalan Jatibaru setelah ada skybridge, Ombudsman memberikan toleransi sampai setelah Lebaran.

Sandiaga mengatakan, pembangunan skybridge senilai kurang lebih Rp 50 miliar bakal tetap menggunakan APBD Perubahan. Padahal, APBD-P paling cepat baru bisa digunakan bulan September.

Baca juga: Desain Skybridge Tanah Abang Tunggu Persetujuan Anies

"APBD-P akan berupa PMD (penyertaan modal daerah) ke Sarana Jaya, tapi Sarana Jaya harusnya bisa mulai. Kalau saya jadi CEO-nya, saya akan bisa bergerak dari sekarang karena saya sudah dapat kepastian uangnya dari APBD-P. Ya pakai apa gitu kan bisa. Kan bisa kerja sama dengan kontraktor, penyedia dana," kata Sandiaga.

Ombudsman dijanjikan Anies

Ketua Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya, Dominikus Dalu, mendatangi DPRD DKI Jakarta, Selasa. Ia hendak mengecek janji Gubernur Anies Baswedan yang akan membuka Jalan Jatibaru, setelah ada pembahasan APBD 2018 Perubahan.

Ketika bertemu dengan Anies dua pekan lalu, Dominikus dijanjikan Mei ini sudah mulai pembahasan APBD-P dengan menganggarkan pembangunan skybridge.

Baca juga: Bangun Skybridge di Tanah Abang, DKI Akan Lobi Polisi dan KAI

Namun, ketika dicek ke DPRD, Dominikus diinformasikan bahwa pembahasan APBD-P baru dimulai secepat-cepatnya Juni.

"Karena itu yang disampaikan Pak Gubernur itu dia akan mempercepat ya. Kami tagih janji itu. Kalau misalnya setelah pertemuan dengan DPRD ya kami sampaikan, informasi pembahasan masih belum ada kepastian, maka kami minta ya sudahlah, targetnya kami habis Lebaran sudah bersihlah. Itu kompromi kami," ujar Dominikus.

Padahal, menurut Dominikus, pihaknya tak meminta pembangunan skybridge. Ia hanya minta agar Jalan Jatibaru difungsikan kembali.

Namun, DKI tidak punya opsi lain selain memindahkan pedagang di Jalan Jatibaru ke skybridge.

Baca juga: Skybridge Tanah Abang Senilai Rp 50 Miliar untuk PKL dan Pejalan Kaki

"Mereka enggak punya opsi sampai sekarang. Tapi, kalau kita sampaikan gitu (harus dieksekusi setelah Lebaran), kan mau enggak mau mereka cari jalan keluar. Misalnya yang di Blok G di parkiran nanti mereka bisa koordinasi sama PT KAI, lahannya bisa dipakai dulu atau ada opsi lain dimudahkan PKL di tempat lain," ujar Dominikus.

Selain mencatat perbedaan antara janji dengan realita, Ombudsman juga menagih janji Pemprov DKI untuk berkoordinasi dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya terkait penataan kawasan Tanah Abang.

Ombudsman masih optimis DKI bakal membuka Jalan Jatibaru sesuai tenggat Ombudsman. "Kami optimis dia (Anies) jalankan ini," kata Dominikus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com