JAKARTA, KOMPAS.com — Hampir semua orang yang masuk ke ruang kerja Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual DKI Jakarta Hendra Hidayat merasa kaget. Biasanya, ruang kerja pejabat DKI isinya sederhana saja, yaitu meja besar dengan kursi, juga ada kursi sofa untuk tamu yang datang.
Namun, ruang kerja Hendra tidak biasa. Ruang kerja Hendra yang terletak di lantai 19 Blok G itu lebih mirip kedai kopi. Di salah satu sudut ruangannya terdapat berbagai macam perlengkapan membuat kopi seperti yang ada di kedai-kedai.
"Di ruang kerja saya ada mesin espresso, vietnam drip, frenchpress, coffe maker, aeropress, chiffon, coffe grinder, milk frother, dan mesin kopi kapsul," kata Hendra, kepada Kompas.com, Rabu (16/5/2018).
Di meja itu tidak ada kopi bubuk, Hendra hanya memiliki biji kopi yang akan dia giling sendiri jika ingin menikmatinya. Kopi-kopi yang ada di ruangannya adalah kopi lokal dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga: Dari Latte sampai Espresso, Ini Cara Bedakan 5 Jenis Kopi Modern
Ada kopi Gayo, Bali, Lampung Robusta, Luwak, hingga kopi Papua Wamena. Kopi favorit Hendra adalah kopi Papua Wamena ini. "Itu enak, saya rekomen kopi itu," kata dia.
Sebagai pelengkap, Hendra juga punya alat pemanggang roti. Dia selalu sedia roti tawar dan juga berbagai macam selai di ruangannya. Bau kopi menyeruak ke seluruh ruangan ketika dia sedang meracik.
Tempat "nongkrong" pejabat DKI
"Kedai kopi" di ruang kerja Hendra kini cukup masyhur. Beberapa pejabat DKI lainnya akhirnya suka mampir ke ruang kerja Hendra sekadar untuk "ngopi".
Hendra bercerita, ketika sedang ada rapat di lantai 22 dengan para asisten sekda, tak jarang pulangnya dia ngopi dulu dengan pejabat-pejabat itu di ruang kerjanya.
Bahkan, kepala daerah yang hobi ngopi pernah mampir ke ruangannya. Sebut saja Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono yang dulu sempat menjadi Plt Gubernur DKI Jakarta.
Baca juga: Bingung Pilih Jenis Kopi? Ini Rekomendasi 5 Varietas Kopi Asli Indonesia
Hendra mengatakan, beberapa kali Sumarsono atau Soni sempat ngopi di ruangannya. Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang memang penikmat kopi hitam juga pernah ngopi di ruangan Hendra.
Rata-rata, mereka semua kaget melihat ruangan Hendra. "Mereka rata-rata kaget, 'Ndra kamu punya alat kopi sebegini banyak?'. Saya jawab, 'Iya Pak'. Itu Pak Djarot sama Pak Soni (yang tanya begitu). 'Kamu punya alat banyak bener'," kata dia.
Kecuali Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Hendra mengatakan, Ahok belum pernah mampir untuk ngopi di ruangannya.
Saat ngopi, Hendra mengatakan tidak ada obrolan serius yang dibawa ke ruang kerjanya. Tamu-tamunya itu hanya datang khusus untuk ngopi.
"Kita enggak ngomongin apa-apa kecuali omongan ringan. Jadi, enggak ngomongin kerjaan, sambil bercanda saja dan ngopi. Selesai ngopi, pulang deh lanjutkan pekerjaan masing-masing," ujar Hendra.
Baca juga: Minum Kopi, Kurangi Risiko Penyakit Jantung
Kini, kebiasaannya menular ke pejabat lain. Beberapa bawahannya sedikit demi sedikit ikut membeli peralatan kopi.
Bahkan, Asisten Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Permukiman Bambang Sugiyino juga jadi hobi meracik kopi. "Pak Bambang Sugiono juga punya alat sendiri di ruangannya," kata dia.
Dua hari lalu, Hendra mengatakan giliran Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang ngopi di ruangannya. Mereka berdua menikmati kopi hitam usai makan siang.
Meracik sendiri
Di dalam kedai kopi ini, hanya Hendra yang boleh menjadi baristanya. Hendra mengatakan, dia tidak pernah meminta bawahannya membuatkan kopi untuk tamu-tamunya.
Dia yang harus menggiling biji kopi dan menyeduhnya menjadi kopi hitam yang kental nan nikmat.
Baca juga: Ingin Jadi Kopi Terbaik, Jawa Barat Gunakan Filosofi Luwak
"Setiap hari pasti ada tamu dan pasti saya yang nyiapin kopi buat mereka. Mereka kadang bilang 'masa Kepala Biro yang nyiapin, kaya enggak ada orang lain'. Tapi justru kalau orang lain yang bikin, nanti racikannya berbeda," ujar Hendra.
Beberapa orang sempat menyarankan Hendra untuk membuat kedai kopi saja. Namun, dia menolak, alasannya karena dia ingin menikmati aktivitasnya dengan kopi-kopi itu sebagai bagian dari hobi saja.
Hendra sebenarnya juga bukan peminum berat kopi hitam. Dia tidak pernah meminum kopi dalam porsi besar setiap harinya.
Satu hari, dia cukup meminum satu cangkir kopi. Dia juga menghindari meminum kopi pada malam hari.
"Karena saya cuma penikmat doang, bukan peminum," ujar Hendra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.