Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga yang Sudah Mengantre Tetap Dilayani meski Mal Pelayanan Publik Tutup Pukul 14.00

Kompas.com - 17/05/2018, 18:12 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas di Mal Pelayanan Publik DKI Jakarta, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, tetap harus melayani warga meskipun waktu operasional mal tutup pukul 14.00 selama Ramadhan.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DKI Jakarta Edy Junaedi mengatakan, warga yang harus dilayani yaitu mereka yang telah mengambil nomor antrean.

"Kalau masih ada nomor antrean, harus sampai selesai semua walaupun udah jam 14.00," ujar Edy kepada Kompas.com di Mal Pelayanan Publik, Kamis (17/5/2018).

Baca juga: Mal Pelayanan Publik DKI Tutup Pukul 14.00 WIB Selama Ramadhan

Edy menjelaskan, pengambilan nomor antrean ditutup pukul 13.30.

Warga yang sudah mengambil nomor antrean hingga waktu tersebut dipastikan akan tetap dilayani, meskipun waktu operasional Mal Pelayanan Publik telah berakhir.

"Jadi ikut antrean habis saja, enggak ada jam kerja sampai pukul 14.00. Kalau belum habis (antrean), ya terus," katanya. 

Baca juga: Enggak Sampai Satu Jam, Urus Paspor di Mal Pelayanan Publik Langsung Selesai

Waktu operasional Mal Pelayanan Publik DKI Jakarta berubah selama Ramadhan.

Biasanya, pelayanan dimulai pukul 08.00-16.00 pada Senin-Kamis dan pukul 08.00-16.30 pada Jumat.

Namun, waktu operasional selama Ramadhan ini dimulai dan berakhir lebih awal, yakni pukul 07.00-14.00 pada Senin-Kamis dan pukul 07.00-14.30 pada Jumat.

Baca juga: Warga Bisa Ganti dan Perpanjang Paspor di Mal Pelayanan Publik DKI

Perubahan waktu pelayanan selama Ramadhan mengikuti Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 801 Tahun 2018 tentang Pengaturan Jam Kerja selama Bulan Suci Ramadhan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, aktivitas di Mal Pelayanan Publik pada hari pertama Ramadhan ini berjalan seperti hari biasanya.

Banyak warga yang tetap datang ke Mal Pelayanan Publik untuk mengurus sejumlah perizinan, identitas kependudukan, hingga paspor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com