Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Hitamnya Kali Krukut di Tanah Abang yang Penuh Sampah dan Bau

Kompas.com - 18/05/2018, 13:19 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai jenis sampah menumpuk di aliran Kali Krukut yang berada di Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kompas.com mencoba menelurusi aliran tersebut sepanjang 1 kilometer, Jumat (18/5/2018). Titik awal penelusuran dimulai dari jembatan perbatasan antara Kelurahan Kebon Kacang dan Kebon Melati.

Aliran Kali Krukut di kawasan ini berada di tengah permukiman warga. Lebar aliran kali sekitar 7 meter, sedangkan kedalaman kali diperkirakan hanya 30 cm. Hal itu tampak dari endapan lumpur berwarna hitam pekat yang bisa dilihat dari permukaan.

Saat menelusuri aliran tersebut, banyak sampah plastik, bungkus makanan dengan sisa makanan yang masih baru, sterofoam, dan pakaian.

Baca juga: Kali Krukut Meluap, Pondok Labu Banjir sejak Dini Hari

Berbagai jenis sampah menumpuk di aliran Kali Krukut yang berada di Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Saat menelusuri aliran tersebut, berbagai jenis sampah terihat menumpuk yanh didominasi sampah plastik, bungkus makanan dengan sisa makanan yang masih baru, sterofom, dan pakaian. Tampak juga bakul nasi berukuran sedang tersangkut di aliran Kali Krukut yang dangkal, Jumat (18/5/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Berbagai jenis sampah menumpuk di aliran Kali Krukut yang berada di Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Saat menelusuri aliran tersebut, berbagai jenis sampah terihat menumpuk yanh didominasi sampah plastik, bungkus makanan dengan sisa makanan yang masih baru, sterofom, dan pakaian. Tampak juga bakul nasi berukuran sedang tersangkut di aliran Kali Krukut yang dangkal, Jumat (18/5/2018).

Ada juga bakul nasi berukuran sedang tersangkut di aliran Kali Krukut yang dangkal. Selain itu, sampah-sampah yang ada di aliran Kali Krukut banyak yang mengendap. Namun, beberapa sampah terlihat seperti baru dibuang.

Aliran kali tersebut berbau menyengat hingga menusuk hidung. Namun, warga yang tinggal di aliran tersebut seperti tidak terganggu dan tetap melanjutkan aktivitasnya untuk mencuci dan memasak.

Baca juga: Pemprov DKI Akan Tanam Tanaman Hijau di Kali Item

Bahkan di pinggir kali banyak warga yang sengaja meletakan bangku panjang untuk duduk bersantai melihat aliran kali yang kotor itu.

Warga RT 008 RW 009 Kelurahan Kebon Kacang, Ida mengatakan, hari ini tidak ada petugas kebersihan yang datang untuk membersihkan kali.

Biasanya, kata Ida, ada beberapa petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) datang untuk membersihkan kali.

Berbagai jenis sampah menumpuk di aliran Kali Krukut yang berada di Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Saat menelusuri aliran tersebut, berbagai jenis sampah terihat menumpuk yanh didominasi sampah plastik, bungkus makanan dengan sisa makanan yang masih baru, sterofom, dan pakaian. Tampak juga bakul nasi berukuran sedang tersangkut di aliran Kali Krukut yang dangkal, Jumat (18/5/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Berbagai jenis sampah menumpuk di aliran Kali Krukut yang berada di Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Saat menelusuri aliran tersebut, berbagai jenis sampah terihat menumpuk yanh didominasi sampah plastik, bungkus makanan dengan sisa makanan yang masih baru, sterofom, dan pakaian. Tampak juga bakul nasi berukuran sedang tersangkut di aliran Kali Krukut yang dangkal, Jumat (18/5/2018).

Ida mengatakan, meski pada pagi hari kali telah dibersihkan, ada saja sampah yang mengalir dari hulu hingga sampai ke permukiman warga.

Selama puluhan tahun tinggal di pinggir aliran Kali Krukut, belum pernah ada pengerukan kali yang dilakukan pemerintah.

"Kalau ngeruk sih dulu banget waktu saya masih kecil. Sekarang sudah enggak ada, itu keliatan kan lumpur," ujar Ida.

Baca juga: Pembersihan Kolong Tol Pelabuhan Berakhir, 1.644 Ton Sampah Diangkut

Selain aliran Kali Krukut di Kebon Kacang, Kompas.com mencoba menelusuri aliran yang berada di Kebon Melati. Berbanding jauh dari Kebon Kacang, di aliran kali Kebon Melati tidak tampak tumpukan sampah yang begitu banyak.

Namun, saat diperhatikan lebih detail di bawah jembatan yang menjadi perbatasan Kelurahan Kebon Kacang dan Kebon Melati terdapat tumpukan botol plastik tersangkut di bawah jembatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com