Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Grab Kini Bisa Tekan Tombol SOS Saat Keamanannya Terancam

Kompas.com - 21/05/2018, 14:11 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Grab Indonesia kini melengkapi aplikasinya dengan fitur tombol SOS.

Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, diluncurkannya fitur ini sebagai upaya Grab melindungi penumpang, salah satunya dari tindakan kriminal.

"Untuk menambah keamanan dan ketenangan bagi para pelanggan, kami luncurkan tombol SOS atau emergency button. Kami juga sudah lakukan blasting (sosialisasi) bagi customer melalui inbox aplikasi grab. Kami sudah komunikasikan untuk segera mendaftar," ujar Ridzki di Grab Head Office, Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (21/5/2018).

Ridzki menjelaskan, untuk mengaktifkan sistem ini, pelanggan harus menekan sub menu "darurat" pada bagian side menu. Setelah itu, klik menu "atur kontak darurat".

Baca juga: Grab Larang Mitra Pengemudi Beli Helm dan Jaket di Pedagang, Ini Alasannya

Menurutnya, customer dapat menambahkan maksimal tiga kontak orang terdekat. Penambahan kontak orang terdekat ini dapat dilakukan secara bertahap dan melalui proses verifikasi.

"Jadi nanti kontak darurat akan menerima SMS dari Grab ketika ia ditambahkan ke dalam kontak penumpang," kata Ridzki.

Selama melakukan perjalanan, tombol SOS akan tampil di peta perjalanan di dalam aplikasi penumpang. Ia dapat menekan tombol tersebut saat dalam kondisi darurat.

Jika diperlukan, orang terdekat penumpang juga dapat meneruskan pesan darurat ini kepada kepolisian dan pihak grab untuk mempercepat penanganan suatu kejadian darurat.

"Kalau kami mendapat rekomendasi dari kepolisian mengenai kebenaran kejadian tersebut, kami akan membantu pelacakan mirta Grab serta data-data lain untuk mempercepat penanganan," ujarnya.

Baca juga: Penumpang Jadi Korban Kejahatan, Grab Hadirkan Fitur Kontak Darurat

Ia mengatakan, selain untuk menciptakan rasa aman penumpang dari tindakan kriminal, tombol ini juga berfungsi untuk memberitahu orang terdekat penumpang apabila ia mengalami kecelakaan dan hal mendesak lainnya.

"Sebetulnya ini adalah pengembangan dari aplikasi share my ride yang sudah lama kami terapkan. Setiap penumpang dapat membagikan trayeknya kepada orang yang dipercaya. Jadi ini adalah penyempurnaan dari aplikasi itu," lanjut Ridzki.

Ia berharap, melalui aplikasi ini penumpang merasa lebih aman selama melakulan perjalanan dengan transportasi online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Jaksel Gantung Diri Sambil Live Instagram

Perempuan di Jaksel Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com