JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, pihaknya meyiagakan kendaraan derek menghadapi arus mudik Lebaran. Kendaraan derek tersebut disiagakan untuk mengantisipasi bila kejadian kendaraan mogok atau mengalami kecelakaan.
"Mulai H-9 kami operasikan semua kendaraan derek. Bukan untuk menderek parkir liar, tapi berjaga bila ada kendaraan mogok atau kecelakaan yang bisa menimbulkan perlambatan," ujar Andri saat ditemui Kompas.com dalam Safari Ramadhan Tingkat Provinsi DKI di Masjid Suprapto Suparno di Kelurahan Makasar, Jakarta Timur, Senin (21/5/2018).
Dishub DKI juga bersinergi dengan kepolisian wilayah dan Direktorat Lalu Lintas untuk memetakan titik kemacetan yang bakal terjadi jelang mudik di wilayah DKI.
Baca juga: Penjelasan Dishub soal Derek Mobil yang Parkir Sembarangan Saat Mesin Nyala dan Ada Pengemudi
Andri tidak menyebut spesifik daerah mana saja yang berpotensi mengalami kemacetan. Secara umum, kemacetan akan terjadi di kawasan yang dilalui atau menjadi akses pemudik berangkat ke kampung halaman.
Selain menyiagakan anggota, Dishub juga akan mengatur waktu menyala traffic light di beberapa area, terutama pada titik kumpul mudik agar bisa mengurai kemacetan.
Baca juga: Selain Mobil Ratna Sarumpaet, Dishub DKI Juga Derek Mobil Lain
"Waktu traffic light akan coba kita atur. Perpanjangan atau dibuat lebih lambat nanti itu tergantung kondisi saat di lapangan," ujar dia.
Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengatakan telah melakukan pemetaan kawasan rawan macet selama Ramadhan.
Baca juga: Dishub Derek Mobil Anggota Fraksi Gerindra, Sandi Bilang Hukum Tak Pandang Bulu
Pemetaan yang dilakukan berdasarkan waktu selama Ramadhan yang dibagi dalam empat wilayah berbeda. Sementara untuk titik macet jelang mudik, Yusuf memfokuskan pada daerah jalur-jalur mudik, bandara, terminal, dan juga stasiun.
"Di minggu akhir itu kami akan pusatkan pengamanan di titik kumpul mudik. Kami prediksi pusat kemacetan akan ada di situ," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.