JAKARTA, KOMPAS.com - Joko Mulyanto (51) bersama sang istri, Tati Musarofa (51), mendirikan Yayasan Benih Kebajikan Nusantara Al-Hasyim pada 2013.
Namun, jauh sebelum yayasan berdiri, mantan sopir lepas itu sudah mengasuh anak-anak kurang mampu sejak 2002.
Tujuannya agar anak-anak itu mendapat pendidikan yang layak.
Baca juga: Potret Keceriaan dan Kerukunan Anak-anak Asuh di Yayasan Milik Si Mantan Sopir...
Joko menceritakan, ada makna khusus di balik nama Yayasan Benih Kebajikan Nusantara Al-Hasyim.
"Maknanya bahwa yayasan kami akan selalu menebarkan benih atau bibit kebaikan kepada siapa saja, terutama kepada orang yang membutuhkan pertolongan," ujar Joko kepada Kompas.com, di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (22/5/2018).
Menebarkan benih kebaikan juga berarti bersikap baik kepada siapa pun.
Baca juga: Cerita Joko soal Para Orangtua yang Titipkan Bayi Kepadanya karena Tak Mampu
Joko dan Tati tak mau bibit kebaikan itu hanya ditujukan untuk anak-anak asuh mereka.
"Kami bertujuan memberikan perilaku, sikap hidup yang baik kepada semua mahluk, khususnya umat manusia sebagai mahluk sosial," katanya.
Sementara itu, kata "nusantara" pada nama yayasan bermakna bahwa yayasan milik Joko itu menampung anak-anak dari seluruh penjuru nusantara.
Baca juga: Memetik Pelajaran dari Joko, Mantan Sopir yang Hidupi Anak-anak Kurang Mampu...
"Nusantara artinya untuk seluruh nusantara, karena memang latar belakang anak-anak kami bermacam-macam suku," ucapnya.
Terakhir, kata "Al-Hasyim" diambil dari nama almarhum orangtua Joko dan Tati.
Mengasuh anak dengan kehidupan seadanya
Saat ini, ada 38 anak laki-laki dan perempuan yang tinggal di Yayasan Benih Kebajikan Nusantara Al-Hasyim.
Usia mereka beragam.
Ada yang masih bayi, balita, anak-anak usia SD, hingga anak-anak usia SMA dan sederajat.