Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Muji, Tetap Berdagang Raket meski Kaki Patah

Kompas.com - 23/05/2018, 15:20 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan sepeda motor tahun lalu menyebabkan Muji hingga kini mesti berjalan dibantu tongkat.

Namun, hal itu tidak menyurutkan semangatnya pria berusia 58 tahun itu mengais rejeki demi menyambung hidup. 

Hampir setiap hari, sosok berambut putih itu dapat ditemui di salah satu sudut Jalan Sindang Terusan, Koja, Jakarta Utara.

Di depannya, ada deretan raket bulu tangkis berbagai merek yang ia jajakan. Pria asal Jepara itu memang hobi bulu tangkis sejak kecil.

Ia mengatakan, hal itulah yang membuatnya memilih berjualan raket ketimbang barang-barang lain.

Baca juga: Mengunjungi Mal Rongsok, Surganya Barang Rongsok di Depok

"Dari kecil saya emang suka main bulu tangkis, makanya saya jualan raket. Tetapi, sekadar hobi saja sih, enggak diseriusin," kata Muji, saat ditemui, Rabu (23/5/2018).

Sejak usianya masih berkepala dua, dia sudah mengelilingi Jakarta untuk berjualan raket. Selain di Koja, ia juga menjajakan raketnya di kawasan Senayan, Jakarta Selatan.

Dengan membentang terpal yang dibawanya, Muji menjajakan di pinggiran jalan sambil menunggu pembeli.

Baca juga: Mal Rongsok Pak Yono, Saat Barang-barang Bekas Naik Kelas

Walau kini harus menggunakan tongkat, setiap hari ia tetap berjualan jauh dari rumahnya yang beralamat di bilangan Jakarta Selatan.

Muji mengalami patah kaki saat kecelakaan tahun lalu itu terjadi.

"Ya mau gimana lagi, Mas, cuma ini yang bisa dilakukan. Makanya setiap dagang saya berangkatnya pakai ojek online karena kaki saya begini (patah)," kata dia.

Muji enggan berbicara banyak soal penghasilan yang diperoleh setiap harinya. Namun, ia mengatakan, penghasilannya mencukupi untuk sehari-hari.

Baca juga: Kiat Juragan Mal Rongsok Bertahan di Tengah Maraknya E-Commerce

"Kalau saya dagang di Senayan bisa habis semua raketnya. Kalau di sini, yang Rp 200.000-an saja belum laku, tapi Rp 40.000-an sudah banyak yang beli," kata dia.

Muji menuturkan, rentang harga raket dagangannya dimulai dari Rp 40.000 untuk ukuran anak-anak, hingga Rp 200.000 untuk ukuran dewasa.

Ia memasok dagangannya dari kawasan Cibubur. Karena hobinya terhadap bulu tangkis, Muji lihai dalam memilih raket bekas yang layak jual.

Raket dagangannya ia jamin asli walaupun sudah berstatus barang bekas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com