Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, Tak Ada Lagi Tarawih di JPO Pasar Gembrong

Kompas.com - 24/05/2018, 10:16 WIB
Stanly Ravel,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian warga di kawasan Pasar Gembrong, Jakarta Timur tampak riang menyambut Ramadhan beberapa hari lalu. Bermodalkan kardus dan potongan koran, mereka berbondong-bondong melakukan salat tarawih bersama di jembatan penyebraangan orang (JPO) Pasar Gembrong, dekat Masala Miftamul Jannah.

Hal itu dilakukan warga bukan semata karena keterbatasan ruang tetapi karena memang sudah menjadi kebiasaan. Tiap tahun di awal Ramadhan puluhan orang yang rata- rata pedagang mainan di sana memadati JPO dan pinggir jalan untuk melakukan shalat tarawih bersama. Mereka berdatangan saat azan isya berkumandang.

Baca juga: Potret Warga Shalat Tarawih di JPO Pasar Gembrong...

Sebelum menggelar sajadah serta kardus, sebagaian warga yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak itu, membersihkan lantai JPO dari debu, lalu membentuk barisan di ruas jembatan.

Mereka tak risih, justru senang dan menikmati bisa melalukan ibadah di spot unik itu.

"Hampir tiap bulan puasa memang begini. Ruangan di mushala tidak bisa nampung jadi sebagian warga naik ke atas JPO dan sebagian lagi di pinggir jalan," kata Arif, warga yang diwawancarai Kompas.com beberapa waktu lalu.

Meski beribadah di JPO, warga tidak semena-mena mengubah fungai JPO itu. Mereka tetap memperbolehkan orang lain menggunakan JPO untuk melintas.

"Biasanya yang di JPO itu yang anak muda, kalau ibu-ibu di pinggir jalan," katanya.

Roni, yang datang bersama rekannya juga mengatakan sudah terbiasa melakukan shat tarawih di JPO. Menurut dia, hal itu sudah menjadi kebiasaan yang unik.

"Kalau ada orang yang mau nyeberang paling mereka lewat tengah kami atau belakang. Kami tidak sampai tutup atau melarang orang lewat JPO," ucap Roni.

Terakhir

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno terenyuh dan meminta lurah dan camat setempat, mencarikan tempat di dekat lokasi agar bisa menampung semuah jemaah .

Namun Lurah Cipinang Besar Selatan Sri Sundari mengatakan, aktivitas warga melakukan tarawih di JPO hanya sekadar euforia menyambut Ramadhan.

Baca juga: Tarawih di JPO Pasar Gembrong Disebut Hanya Euforia Awal Ramadhan

Pemandagan tarawih di atas JPO pun hanya berlangsung di tiga hari awal puasa saja, tidak setiap hari apalagi selama satu bulan penuh.

"Itu hanya bagian euforia masyarakat saja menyambut Ramadhan, apalagi di awal-awal kemarin. Sekarang pun sudah tidak lagi," kata Sri, Rabu (23/5/2018).

Sri menjelaskan, aktivitas itu sudah bertahun-tahun dilakukan warga yang juga rata-rata pedagang mainan anak di Pasar Gembrong.

Ia memastikan, pemandangan shalat tarawih di JPO Pasar Gembrong akan segera berakhir. Tahun ini adalah terakhir kalinya warga bisa melakukan tarawih di JPO karena usai Lebaran nanti kawasan ini akan digusur. Daerah itu terdampak proyek tol Becakayu.

Hal itu juga diutarakan Camat Jatinegara Nasrudin Abu Baka.

"Tahun depan sudah tidak lagi, habis Lebaran nanti kawasan itu kena gusur proyek tol Becakayu. Jadi akan dibongkar semua," kata Nasrudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika dkk Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika dkk Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com