JAKARTA, KOMPAS.com - Berikut berita populer Kompas.com, Sabtu (26/5/2018).
1. Aman Abdurrahman sebut bom Surabaya bukan jihad
Terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman menyinggung serangkaian kasus teror bom di Surabaya saat membacakan nota pembelaan atau pleidoi dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (25/5/2018).
Aman menyebut hanya orang-orang sakit jiwa yang menamakan serangkaian teror tersebut sebagai jihad.
"Dua kejadian (teror bom) di Surabaya itu saya katakan, orang-orang yang melakukan, atau merestuinya, atau mengajarkan, atau menamakannya jihad, adalah orang-orang yang sakit jiwanya dan frustrasi dengan kehidupan," ujar Aman.
Selengkapnya baca: Aman Abdurrahman: Orang yang Namakan Bom Surabaya sebagai Jihad Sakit Jiwanya
Presiden Joko Widodo baru-baru ini menandatangani dua Peraturan Pemerintah (PP) mengenai Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan Gaji Ke-13 Aparatur Sipil Negara (ASN) serta Pensiunan.
Aturan itu disambut beragam, dan belakangan dipertanyakan apa yang jadi motif di balik hal tersebut, terlebih ada sejumlah perbedaan yang jadi keistimewaan aturan THR dan gaji ke-13 dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Pihak yang mempertanyakan motif di balik aturan tentang THR adalah Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Fadli menilai, dari kenaikan besaran nilai THR tahun ini, ada maksud lain terlepas dari yang diungkapkan pemerintah, yaitu dalam rangka membantu perekonomian masyarakat jelang Hari Raya Idul Fitri.
Selengkapnya baca: Ketika Aturan THR dari Pemerintah Dipertanyakan Fadli Zon...
3. Rudal yang hantam MH17 disebut milik Rusia
Penyelidikan yang dipimpin Belanda menyatakan, pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak dengan rudal milik Rusia.
Wilbert Pauliseen, pejabat Tim Investigasi Gabungan (JIT) berkata, rudal Buk yang ditembakkan milik Brigade Anti-serangan Udara Rusia ke-53.
Brigade tersebut didirikan pada 1967 di Armenia, brigade tersebut sempat dikirim ke Jerman Timur untuk menghadapi Perang Dingin. Pasukan matra darat itu kemudian ditarik dari Jerman Barat pada 1992, dan hingga kini bermarkas di kawasan Kursk.
Selengkapnya baca: Rudal yang Hantam Malaysia Airlines MH17 Milik Militer Rusia
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, dalam menata kampung kumuh, pihaknya tak sekadar menggusur. Ia menjawab ini ketika ditanya model penataan kota.
"Kalau mau gampang, tinggal gusur saja. Gampang tuh, paling ramai," kata Anies, di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (24/5/2018).
"Tidak, kami ingin menghadirkan keadilan bukan sekadar memindahkan orang. Jadi, ini prinsip yang akan kami pegang terus," tambahnya. Anies enggan menjelaskan perbedaan penataan kampung yang diusungnya dengan pemerintahan sebelumnya.
Selengkapnya baca: Gubernur DKI: Kalau Mau Gampang, Gusur Saja, Gampang Tuh...
Sebuah organisasi yang menyebut diri mereka "Google You Owe Us", menuntut Google atas pengumpulan data secara ilegal atau melanggar hukum.
Kelompok yang mengklaim mewakili 4,4 pengguna iPhone, menuntut perusahaan search engine tersebut sebesar 3,2 miliar poundsterling (sekitar Rp 60,7 triliun).
Google dituntut karena dianggap mengoleksi data personal pengguna iPhone dengan melewati pengaturan privasi secara default di iPhone.
Data yang dihimpun meliputi ras atau etnis, masalah fisik dan kesehatan mental, afiliasi politik, jenis kelamin, dan kelas sosial.
Selengkapnya baca: 4 Juta Pengguna iPhone Tuntut Google Rp 60 Triliun