JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir bus yang akan mengangkut pemudik akan dicek kesehatannya mulai H-8 Lebaran.
Kepala Terminal Kampung Rambutan Emirald August Dwinanto mengatakan, pihaknya mulai membangun posko pengecekan kesehatan untuk memeriksa kondisi para sopir sebelum mengantar pemudik.
"Mulai H-8 sampai H+8 akan dibuat posko pengecekan kesehatan dari Dinas Kesehatan dan tes narkoba dari Badan Narkotika Nasional (BNN)," kata Emirald kepada Kompas.com, Senin (4/6/3/2018).
Baca juga: Arus Mudik di Terminal Kampung Rambutan Diprediksi Mulai H-8 Lebaran
Semua sopir diwajibkan mengikuti pemeriksaan kesehatan dan narkoba ini untuk mengidentifikasi apakah sopir layak mengendarai bus tersebut.
Jika dinyatakan sehat dan stabil, maka sopir diizinkan untuk membawa kendaraan.
Namun, sopir akan diminta berisitirahat dahulu apabila dinyatakan kurang sehat.
Baca juga: 132 Bus di Kampung Rambutan Tidak Lulus Uji Kelaikan
"Umumnya kalau soal kesehatan itu sopir suka kelelahan atau darah tinggi. Jika dicek ada masalah, dokter akan menyarankan sopir tidak berkendara dulu dan digantikan sopir cadangan," ujarnya.
Selain itu, para sopir juga akan menjalankan tes urine.
Hasilnya akan menentukan apakah sopir terindikasi narkoba atau tidak.
"Kalau positif atau terindikasi menggunakan narkoba atau mengonsumsi miras, maka akan diproses secara hukum langsung oleh BNN," kata Emirald.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.