JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perindustrian dan Energi (PE) DKI Jakarta Yuli Hartono mengatakan, akan mempertimbangkan untuk kembali memasang pohon plastik yang sempat viral beberapa waktu belakangan ini.
Sebelumnya, pohon plastik yang dipasang di sejumlah trotoar di Jakarta itu dicabut karena menjadi buah bibir di masyarakat, sebab dianggap menggangu pejalan kaki.
Yuli mengatakan, rencana ini dipertimbangkan karena ada masyarakat yang menyayangkan pohon plastik tersebut dicabut. Masyarakat, menurut dia, menilai pohon plastik yang dipasang di sejumlah trotoar itu merupakan ornamen yang menarik.
"Untuk masalah ini, enggak semuanya komplain. Bahkan, setelah dicabut banyak yang menyayangkan kok, itu bagus, kenapa dicabut. Oleh karenanya, kami amankan ini pohon," ujar Yuli, saat ditemui di Kantor Dinas PE, Jalan Jatibaru, Jakarta Pusat, Senin (4/6/2018).
Baca juga: Fakta tentang Anggaran Pohon Plastik di Jakarta...
Namun, lanjut Yuli, pihaknya akan terlebih dulu berkoordinasi dengan dinas terkait seperti Dinas Bina Marga, Dinas Kehutanan, Dinas Pariwisata, dan sejumlah wali kota soal rencana memasang kembali pohon plastik itu.
"Kan sudah ada titiknya, tinggal pasang saja. Saya akan rencanakan ulang, saya akan koordinasikan ke Pak Wali, ke Pertamanan (Dinas Kehutanan), ke Dinas Pariwisata, baiknya gimana. Kalau perintah pasang lagi, ya pasang lagi, enggak lama kok, dua hari selesai," ujar Yuli.
Pohon plastik yang dipasang di Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat menjelang Lebaran dan Asian Games itu sempat menghebohkan media sosial.
Baca juga: Sandiaga: Harusnya Koalisi Pejalan Kaki Juga Kritik Pohon Plastik yang Muncul Tahun Lalu
Warganet memprotes keberadaan pohon plastik yang memakan area trotoar dan dianggap tak menarik secara estetika.
Koalisi Pejalan Kaki juga menyoroti keberadaan pohon plastik di trotoar yang menghalangi pejalan kaki.
Selain posisinya yang menghalangi trotoar, salah satu yang dipersoalkan yakni anggaran pengadaan lampu hias berwujud pohon plastik itu.
Ada dua versi anggaran yang beredar. Yang pertama senilai Rp 8,1 miliar di Dinas Kehutanan DKI Jakarta.
Baca juga: Anggaran Rp 2,2 Miliar Bukan untuk Pohon Plastik, tapi Neon Box Asian Games
Sementara yang kedua, versi Rp 2,2 miliar anggaran pengadaan lampu hias dan pencahayaan kota di Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat, tahun anggaran 2018.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno membantah kedua anggaran itu. Dia memastikan, tidak ada anggaran tahun 2018 yang terbuang untuk pengadaan lampu hias berwujud pohon plastik.
Pengadaan pohon plastik merupakan pengadaan pada anggaran 2017, di mana biaya yang dihabiskan untuk membeli pohon plastik sekitar Rp 397 juta.