JAKARTA, KOMPAS.con - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan pengecekan kesehatan sopir bus angkutan Lebaran dilakukan bukan hanya di terminal tetapi juga di Perusuhaan Otobus (PO).
"Kami lakukan juga di beberapa PO bus, jadi bukan hanya saat di terminal-terminal saja, " kata dia kepada wartawan di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Selasa (5/6/2018).
Upaya pengecekan sampai ke PO bus dilakukan untuk menjangkau semua sopir yang akan mengendarai angkutan Lebaran. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelunya, banyak sopir yang tidak melakukan tes kesehatan sebelum berkendara.
"Kami tahu tidak semua bus masuk ke dalam terminal, ada yang langsung berangkat mudik. Biasanyanya yang digunakan untuk mudik bersama, jadi untuk menjangkau itu, kami tes sampai ke PO-nya," katanya.
Baca juga: Dishub DKI Sebut Kelaikan Angkutan Lebaran Naik 30 Persen
Menurut dia, kebanyak masalah kesehatan sopir adalah tensi dan gula darah. Hal itu disebabkan beberapa hal, seperti kelelahan dan terlalu banyak mengkonsumsi minuman soda atau penambahan stamina.
Koesmedi mengakui, banyak sopir bus yang melalukan praktik kucing-kucingan, terutama untuk angkutan yang berada di luar terminal. Selain itu banyak juga sopir yang terpacu mengejar setoran.
"Untuk yang kejar setoran kami sedang cari solusinya, sedangkan masalah yang sering kejadian itu, ternyata yang diperiksa oleh petugas kesehatan bukan yang menyetir, jadi beda. Ini banyak kejadian khususnya di luar terminal," ujar dia.
Untuk mengatasi hal itu, ia sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan agar meminta sopir memasang identitasnya yang jelas di dalam bus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.