Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Pasar Tanah Abang yang Kian Semrawut karena PKL

Kompas.com - 06/06/2018, 21:01 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak akhir Mei hingga awal Juni 2018 ini, kondisi Pasar Tanah Abang, di Jakarta Pusat, kian memprihatinkan. Ratusan pedagang kaki lima (PKL) mengokupasi hampir seluruh trotoar pasar di sana.

Saat dipantau Kompas.com, Rabu (6/6/2018) siang, sepanjang trotoar Jalan Jatibaru Raya hingga di depan pintu masuk Stasiun Tanah Abang, telah dipenuhi PKL.

Para PKL menjajakan berbagai jenis dagangan mulai kaca mata, pakaian dalam, celana, serta sejumlah produk fashion lainnya.

Sejumlah pakaian yang dijual digantung di tiang listrik dan pepohonan yang ada di kawasan tersebut.

Baca juga: PD Sarana Jaya Bakal Talangi Pembangunan Skybridge Tanah Abang

Tepat di samping tangga stasiun, pedagang bakso, siomay, dan makanan lainnya berjajar menaikan gerobak mereka di trotoar.

Di samping para pedagang tersebut, tampak dipenuhi pedagang pecel dengan mayoritas penjual merupakan ibu-ibu.

Padahal, trotoar yang berada sejajar dengan stasiun semestinya bersih dari PKL. Pemprov DKI Jakarta hanya menggunakan sisi jalan sebaliknya sebagai lokasi untuk para pedagang.

 

Petugas di Stasiun Tanah Abang tak bisa melakukan apa-apa lantaran pengawasan dan penindakan berada di bawah Satpol PP DKI Jakarta.

"Ya Satpol PP-nya diam saja, terus kami bisa apa, Mas, memang seperti inilah sekarang, semrawut. Saya sudah minta geser, jangan berjualan di situ, tapi tetap jualan juga," ujar salah satu petugas.

Baca juga: Pembangunan Skybridge Tanah Abang Dimulai Agustus

Kondisi Pasar Tanah Abang Kian Semrawut. Para pedagang kaki lima mengokupasi hampir seluruh trotoar di Tanah Abang. Tidak ada penindakan dari petugas Satpol PP DKI Jakarta, Rabu (6/6/2018).Kompas.com/David Oliver Purba Kondisi Pasar Tanah Abang Kian Semrawut. Para pedagang kaki lima mengokupasi hampir seluruh trotoar di Tanah Abang. Tidak ada penindakan dari petugas Satpol PP DKI Jakarta, Rabu (6/6/2018).

Hanya berjarak 50 meter dari gerobak bakso samping tangga stasiun, terdapat sebuah tenda di mana ada 10 petugas Satpol PP sedang berteduh. Tak ada penindakan yang dilakukan para petugas.

Ardianto, salah satu penumpang KRL mengatakan, sejak sebulan belakangan kondisi Tanah Abang memang kian semrawut.

Dia kerap melihat petugas Satpol PP di sana, tapi tidak melakukan apa-apa.

"Ya begini, jalan susah, kalau dulu ini semua bersih, enggak ada nih gerobak sampai naik ke trotoar. Melempem nih petugasnya," ujar Ardianto.

Penumpang KRL lainnya, Adrian menilai kondisi ini wajar mengingat memasuki Lebaran.

Baca juga: Pembangunan Skybridge Tanah Abang dan Kejar Mengejar Target Dibukanya Jalan Jatibaru

"Ya, mungkin mereka mau cari rejeki juga, kalau Lebaran. Tapi kalau bisa kasih ruang yang lebih besar untuk pejalan kaki," ujar Adrian.

Pemandangan kesemrawutan PKL saat ini, nyaris tak berubah seperti saat dipantau akhir Mei kemarin. 

Saat itu, Camat Tanah Abang Dedi Arif Darsono yang dihubungi Kompas.com menyatakan akan menindaklanjuti masalah itu.

Namun, hingga hari ini tidak ada perubahan berarti soal kondisi PKL di sana.

Kompas TV Pembangunan skybridge Tanah Abang, termasuk dalam konsep penataan kawasan Tanah Abang tahap dua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com