Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Ini Diturunkan di Pasar Rebo Usai Dirampok dan Diperkosa Mantan Sopir Taksi "Online"

Kompas.com - 08/06/2018, 16:34 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial D ditinggalkan mantan pengemudi sopir taksi online kenalannya usai dirampok dan diperkosa di pinggir jalan di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (2/6/2018). 

"Korban ditinggalkan di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur," ujar Wakil Direktur Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (8/6/2018).

Usai meninggalkan korban, tersangka bernama Fujiyanto (38) membawa barang-barang milik korban yang dirampas.

Baca juga: Pengemudi Taksi Online Perkosa dan Rampok Mantan Penumpangnya

Tersangka kemudian ditangkap pada Senin (4/6/2018).

Ade mengatakan, polisi menembak kaki tersangka karena melawan saat akan ditangkap. 

Sebelumnya diberitakan, Fujiyanto nekat memerkosa seorang perempuan yang pernah jadi penumpangnya, D, di daerah Cibinong, Jawa Barat, Sabtu (2/6/2018).

Tersangka menjadi saling kenal dengan D karena sudah beberapa kali mengantar korban.

Baca juga: Grab Sebut Pelaku Perkosaan Sudah Diputus Kemitraan Sejak 2017

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, kejadian berawal saat Fujiyanto mengajak korban bertemu untuk makan di kawasan Bogor, Jawa Barat.

Sekitar pukul 21.00, keduanya melanjutkan perjalanan menuju bioskop di kawasan Bogor.

Namun, sebelum film selesai, korban meminta tersangka mengantar pulang.

Baca juga: Cegah Kejahatan di Taksi Online, Kemenhub Siapkan Standar Pelayanan Minimum

Bukannya diantar pulang, korban justru diajak ke sebuah tempat di kawasan Puncak, Bogor.

Di tempat itu, tersangka mengajak korban bersetubuh. Namun, ditolak dengan alasan korban tengah menstruasi.

Tersangka marah dan membawa korban ke Jakarta.

Baca juga: Sopir Taksi Online Diduga Lecehkan Mahasiswi, Ini Tanggapan Grab

Namun, setelah di kawasan Megamendung, tersangka parkir di depan Indomaret dan membeli lakban.

Selanjutnya, tersangka memarkirkan kendaraannya di rest area Cibubur Kilometer 10 dan membekap serta mengikat tangan dan kaki korban dengan lakban.

Tersangka kemudian membawa korban ke Cibinong.

Baca juga: Komnas Perempuan Minta Operator Taksi Online Tingkatkan Pengawasan ke Driver

Dalam perjalanan menuju Cibinong, tersangka mengambil ponsel dan uang korban.

Saat korban meminta tersangka membuka ikatan, tersangka justru memerkosa korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com