Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Jaksel Imbau Pemudik Tak Bawa Saudara yang Tak Punya Keahlian ke Jakarta

Kompas.com - 08/06/2018, 19:51 WIB
Nursita Sari,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengimbau para pemudik untuk tidak membawa sanak saudara mereka yang tidak memiliki keahlian saat kembali ke Jakarta.

Tri mengatakan hal tersebut saat berbincang dengan para pemudik di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (8/6/2018).

"Saya sampaikan waktu di bus. Saya bilang, nanti kalau sudah ke Jakarta, jangan bawa saudara," ujar Tri.

Baca juga: Warga Daerah Boleh Mengadu Nasib ke Jakarta Selama Ikuti Aturan

Jakarta, kata Tri, milik semua warga Indonesia. Warga dari luar Jakarta boleh mengadu nasib di Ibu Kota, asalkan mereka memiliki tempat tinggal dan pekerjaan yang jelas.

"Jakarta tidak tertutup, kita menerima mereka, yang penting mereka punya kemampuan, punya tempat tinggal, ada pekerjaan. Itu yang kami harapkan," kata Tri.

Seusai arus balik Lebaran selesai, Pemerintah Kota Jakarta Selatan rencananya akan melakukan operasi bina kependudukan (biduk) untuk mendata kembali jumlah dan identitas para penduduk.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, tidak ada larangan bagi warga di daerah untuk mengadu nasib ke Jakarta. Asalkan, mereka mau mengikuti peraturan yang ada di Jakarta.

Baca juga: Pemudik Masih Bisa Daftar Mudik Gratis dengan Kapal Laut

"Kami menghargai hak warga negara untuk mendapatkan pekerjaan di mana pun juga termasuk di Jakarta, yang penting adalah ketentuan hukum, ketentuan aturan di pencatatan sipil, itu ditaati," ujar Anies, di Terminal Pulogebang, Rabu (6/6/2018).

Anies mengatakan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil akan melakukan pendataan saat arus balik selesai. Kewajiban lapor 1x24 jam kepada RT dan RW juga harus diberlakukan.

Kompas TV Kepadatan pemudik juga mulai tampak di Terminal Bus Kalideres, Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com