Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Arus Mudik di Terminal Kalideres Diprediksi pada 12-13 Juni

Kompas.com - 09/06/2018, 09:51 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Terminal Kalideres di Jakarta Barat Revi Zulkarnain mengatakan, puncak arus mudik di Termina Kalideres akan terjadi pekan depan, tepatnya dua hari jelang Hari Raya Idul Fitri.

"Kalau lebaran hari Jumat, prediksi lonjakan Selasa (atau) Rabu. Kalau lebaran tahun lalu lonjakan H-2," kata Revi di kantornya, Jumat (8/6/2018).

Hari terakhir kerja sebagian besar karyawan jelang cuti bersama lebaran, yaitu pada Jumat kemarin, dinilai olehnya tak terlalu memberikan pengaruh besar pada lonjakan arus penumpang.

"Walau sudah mulai libur tapi tetap enggak ada peningkatan besar sekarang. Rata-rata orang kalau pulang kampung sekarang berarti seminggu di kampung, saya rasa kebutuhan jadi meningkat jadi lebih ramai dekat lebaran (mudiknya)," kata dia.

Baca juga: Pemudik Bisa Titipkan Kendaraan Pribadi di Park and Ride Terminal Kalideres

Kenaikan penumpang yang terjadi di Terminal Kalideres pada H-7 (Kamis lalu) dan H-8 (atau Jumat kemarin) lebaran hanya sedikit. Berdasarkan data yang ada, pada Kamis lalu, bus yang berangkat berjumlah 216 unit dengan 2.058 penumpang sementara pada Jumat kemarin sejumlah 223 unit bus dengan 2.187 penumpang.

Peningkatan jumlah penumpang mulai dirasakan oleh PO Bus Merdeka rute Jakarta - Pangandaran. Petugas PO bus tersebut, May, mengatakan pihaknya telah mengerahkan bus tambahan mulai hari ini.

"Hari ini bus reguler sudah berangkat semua. Ini kami keluarin bus tambahan untuk mengangkut penumpang yang masih di sini," kata May.

Ia mengatakan penambahan bus akan terus dilakukan hingga malam takbiran mengingat lonjakan penumpang akan meningkat.

Terminal Kalideres melayani rute bus menuju Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera. Agen bus yang tersedia di tempat berjumlah 108 buah.

Baca juga: Pengelola Jamin Tak Ada Calo Tiket di Terminal Kalideres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com