JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kota Jakarta Timur menggelar pentas seni dan musik Betawi di tengah keramaian penumpang arus mudik Lebaran 2018 yang berangkat dari Terminal Pulogebang.
Kepala Sudin Parbud Jakarta Timur, Iwan Henry Wardhana, mengatakan bahwa acara kesenian khas Jakarta digelar pada musim mudik dengan dua tujuan, yakni menghibur dan menyambut.
"Ada dua tujuan kami, pertama untuk menghibur pemudik asal Jakarta yang berangkat ke kampung halaman, dan sekaligus menyambut wisatawan yang akan menghabiskan masa liburan panjangnya di Jakarta," ujar Iwan ketika dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (8/6/2018).
Alunan musik dan kesenian Betawi di Terminal Pulogebang bisa dinikmati para pemudik dan wisatawan daerah di area terminal keberangkatan.
Iwan menjelaskan, selain melantunkan lagu Betawi, ada pesan-pesan moral juga ikut disampaikan dalam bentuk hiburan.
Mulai dari pesan bahwa warga Betawi terbuka dan menerima siapa saja yang datang, persatuan di atas kebinekaan, sampai singgungan mengenai untuk apa datang ke Jakarta bila tak punya keterampilan.
"Intinya kami menghibur, agar mereka tidak jenuh saat menunggu bus dan meningkatkan kualitas mudik. Yang paling utama juga sekaligus memberikan ruang bagi para seniman Betawi untuk berkreasi dan merawat seni tradisinya," kata Iwan.
Rencananya, gelaran kesenian ini akan berlangsung mulai 6 Juni hingga 13 Juni 2018. Namun pelaksanaanya akan dibagi dalam dua sesi.
"Pelaksanaan pertama lima hari dari tanggal 6-10 Juni, lalu yang kedua dimulai pada 13-15 Juni. Total delapan hari kita menghibur di (terminal) Pulogebang," tuturnya.