Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Penumpang di Stasiun Senen Tunggu 8 Jam untuk Batalkan Tiket

Kompas.com - 13/06/2018, 20:42 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.COM - Ratusan calon penumpang kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, harus menunggu selama berjam-jam untuk melakukan proses pembatalan tiket kereta.

Dari pantauan Kompas.com pada Rabu (13/6/2018) pukul 18.30 WIB, ratusan calon penumpang terlihat sabar mengantre di dalam maupun luar loket pembatalan tiket. Ada yang berdiri karena sedikitnya tempat duduk, ada juga yang lesehan di lantai.

Seorang calon penumpang bernama Resky mengatakan, ia telah mengantre sejak pukul 10.30 WIB hari ini. Resky berniat membatalkan tiket tujuan Yogyakarta yang dijadwalkan berangkat besok. Resky mendapatkan antrean 700 dan baru mendapat giliran pukul 18.30.

"Dari jam 10.30 pagi antrean saya 700. Kemarin saya sudah kemari, tapi enggak dapat nomor antrean," ujar Resky.

Baca juga: Stasiun Senen Sediakan Buka Puasa Gratis hingga Tempat Bermain Anak untuk Pemudik

Ia berharap agar pihak stasiun menambah jumlah loket pembatalan karena pada masa mudik Lebaran seperti saat ini, antrean pembatalan kian membludak.

Hal serupa dialami Suyoto, penumpang kereta yang hendak melakukan pembatalan keberangkatan menuju Bojonegoro, Jawa Timur. Suyoto telah mengantre sejak pukul 11.00 dengan nomor antrean 728.

Hingga pukul 19.00 malam ini, Suyoto belum juga mendapatkan giliran. Ia berharap agar selain menambah loket pembatalan, pihak stasiun memfasilitasi sistem pembatalan secara online. Hal itu dilakukan guna mencegah penumpukan antrean di stasiun.

"Delapan jam saya di sini nunggu, kalau selama itu saya bisa melakukan banyak aktivitas. Saya berharap agar PT KAI memfasilitasi penumpang untuk pembatalan tiket menggunakan online. Kami sudah susah-susah cari tiket pakai online, masa membatalkannya juga susah," ujar Suyoto.

Hal senada disampaikan Kusnoto. Kusnoto berencana membatalkan tiket kereta menuju Pekalongan milik adiknya. Sebelumnya, Kusnoto telah menunggu sejak pukul 10.00, dan telah mendapat giliran.

Karena tidak membawa KTP asli dan surat kuasa dari adiknya, usaha Kusnoto menunggu selama 9 jam sia-sia.

"Saya dapat nomor antrean 716 dari jam 10.00 pagi. Iya sih memang enggak lengkap syaratnya, tapi nunggunya terlalu lama," ujar Kusnoto.

Terdapat empat loket pembatalan tiket kereta di Stasiun Pasar Senen untuk melayani para calon penumpang. Proses pembatalan setelah nomor antrean calon penumpang dipanggil hanya sekitar 2 hingga 3 menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com