Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Alasan Calon Penumpang Kereta Api Batalkan Tiket

Kompas.com - 13/06/2018, 21:21 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang kereta api membatalkan tiket yang sudah mereka beli. Berbagai alasan diungkapkan para calon penumpang terkait mengapa mereka membatalkan tiket.

Resky, calon penumpang kereta api dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, yang sebelumnya hendak menuju Yogyakarta, misalnya, mengatakan, ia membatalkan tiket karena lebih memilih berangkat ke Yogyakarta bersama keluarganya. Beberapa bulan lalu Resky telah memesan tiket kereta eksekutif seharga Rp 500.000 dengan jadwal keberangkatan Kamis (14/6/2018) siang besok.

Baca juga: Calon Penumpang di Stasiun Senen Tunggu 8 Jam untuk Batalkan Tiket

Namun karena perubahan rencana, Resky membatalkan tiket dan berangkat menggunakan mobil pribadi bersama keluarga Rabu malam ini.

"Harusnya berangkat tanggal 14 siang, tapi dibatalkan karena nanti malam berangkat sama keluarga. Kalau naik kereta kan berangkat sendiri, tapi sekarang keluarga rencananya ikut," ujar Resky saat berbincang dengan Kompas.com, di Stasiun Pasar Senen, Rabu malam.

Resky dikenakan bea pembatalan 25 persen. Dia hanya mendapatkan 75 persen refund dari harga tiket.

"Yah enggak apa-apa, dari pada sia-sia, hangus," ujar Resky.

Calon penumpang kereta lain dari Pasar Senen bernama Suyoto mengatakan, dia membatalkan tiket kereta menuju Bojonegoro, Jawa Timur, karena jadwal kegiatan di kampung halamannya diundur. Sebelumnya Suyoto telah membeli 3 tiket kelas ekonomi seharga Rp 165.000 per tiket untuk  jadwal keberangkatan 20 Juni ini.

"(Dapat) 75 persen juga enggak apa-apa, kan lumayan juga kalau dikali tiga. Kalau tiket tanggal 28 nanti (keberangkatan baru), saya sudah dapat," kata Suyoto.

Hal serupa disampaikan Kusnoto. Kusnoto berencana membatalkan tiket milik adiknya yang seharusnya berangkat Kamis pagi besok dari Stasiun Senen menuju Pekalongan, Jawa Tengah. Adik Kusnoto ingin berangkat menggunakan bus pada Rabu malam ini dengan sejumlah temannya.

"Kan sudah libur dari kemarin, jadi dia ingin cepat-cepat sampai rumah bareng temannya. Tapi ini tiket enggak bisa dibatalkan, katanya (pihak stasiun) harus pakai surat kuasa dan KTP asli," ujar Kusnoto.

Dari pemberitahuan yang ditempelkan di loket pembatalan Stasiun Pasar Senen, calon penumpang yang hendak melakukan pembatalan dalam kurun waktu satu setengah jam sebelum keberangkatan akan dikenakan bea pembatalan 25 persen. Calon penumpang juga harus mengisi formulir pembatalan, melampirkan boarding pass, serta kartu identitas asli dan foto copy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com