Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Mudik, Pembatalan Tiket KA di Stasiun Senen Capai 900 Sehari

Kompas.com - 13/06/2018, 21:58 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Stasiun Pasar Senen Rokhmad Makin Zainul mengatakan, pada mudik Lebaran tahun ini rata-rata pembatalan tiket kereta api keberangkatan melalui Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, berkisar 900 tiket per hari. Pembatalan tiket dilakukan karena berbagai alasan.

"Kalau hari ini belum dapat datanya, tapi rata-rata per hari sekitar 900-an. Mereka membatalkan dengan berbagai alasan," ujar Rokhmad saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/6/2018).

Keberangkatan yang dibatalkan biasanya sehari atau dua hingga tiga hari sebelum jadwal keberangkatan.

Penumpang yang membatalkan tiket maksimal satu setengah jam sebelum keberangkatan, PT KAI akan me-refund 75 persen dari harga tiket.

Rokhmad mengatakan, pihaknya menyediakan empat loket pembatalan tiket di Stasiun Senen. Untuk saat ini, kata Rokhmad, pihaknya belum bisa memfasilitasi penambahan tiket pembatalan. Pihak kereta api menilai, empat loket tersebut masih ideal melayani proses pembatalan para calon penumpang.

"Kalau loket, (pembatalan tiket) memang ada peningkatan, tapi itu (4 loket) sudah memadai. Kalau soal pembatalan secara online menunggu petunjuk pimpinan," ujar Rokhmad.

Baca juga: Berbagai Alasan Calon Penumpang Kereta Api Batalkan Tiket

Rabu, ratusan calon penumpang kereta mengantre di Stasiun Pasar Senen untuk membatalkan tiket. Sejumlah calon penumpang mengatakan, mereka telah mengantre sejak pukul 10.00 dan 11.00, dan baru bisa membatalkan tikel pukul 19.00 WIB.

Mereka berharap agar pihak stasiun menambah loket pembatalan, serta memfasilitasi pembatalan loket melalui sistem online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com