JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah sampah warga DKI Jakarta yang menurun selama Lebaran diperkirakan akan kembali meningkat mulai H+7 Lebaran, atau setelah cuti bersama berakhir.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, jumlah sampah kembali meningkat karena warga yang melakukan mudik telah kembali ke Jakarta.
"Warga Jakarta masih banyak yang melakukan mudik dan libur Lebaran. Diperkirakan puncak tonase penanganan sampah akan terjadi pada H+7, H+8, H+9 dan H+10, setelah cuti Lebaran usai," kata Isnawa, dalam keterangan tertulis, Senin (18/6/2018).
Isnawa menuturkan, pihaknya telah mengantisipasi peningkatan jumlah sampah tersebut. Salah satunya adalah ditugaskan kembalinya para tukang gerobak yang sempat mudik.
Baca juga: Jumlah Sampah di Jakarta Menurun Saat Lebaran
Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang pun disebut Isnawa tetap beroperasi selama libur Lebaran, beserta 300 personel yang bertugas di sana.
“Per hari ini dwilling time atau waktu truk sampah mengantre, menimbang sampah, dan menurunkan sampah-sampah di sana, di bawah 1 jam. Ini salah satu indikator pengelolaan TPST Bantargebang tetap normal,” kata Isnawa.
Sebelumnya diberitakan, volume sampah warga DKI Jakarta yang dikirim ke TPST Bantargebang pada Hari Lebaran, H-1, dan H+1 Lebaran menurun.
Berdasarkan keterangan yang diterima Kompas.com, pada hari pertama Lebaran terdapat 1.286 ton sampah dengan 326 rit truk yang dikirim ke Bantargebang.
Baca juga: Hari Pertama Lebaran, Volume Sampah di Jakarta Barat Turun 50 Persen
Sementara, pada H+1 dan H-1 Lebaran, masing-masing berjumlah 2.060 ton dengan 326 rit pada H+1, serta 7.781 ton dengan 1.434 rit pada H-1.
Padahal, pada hari biasa, TPST Bantargebang menerima sampah sebanyak 7.000-8.000 ton dengan 1.300-1.400 rit truk setiap harinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.