JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengklaim Pemprov DKI berhasil mengendalikan harga pangan di Ibu Kota pada Lebaran tahun ini.
"Kita nyatakan declare, hari ini bahwa kita berhasil meredam inflasi di bulan suci Ramadhan dan kita berhasil menjinakkan harga-harga pangan memasuki Hari Raya," kata Sandiaga, di Balai Kota DKI, Selasa (19/6/2018).
Sandiagan menuturkan, hal ini tak lepas dari kolaborasi DKI dengan berbagai pihak, termasuk melalui penerapan sistem 'KEGERUS' yang berakronim; keroyok, gerilya dan urai satu-satu.
Berbagai pihak itu yakni Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Bulog, Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia (BI), Asosisasi-asosiasi pasar, Satgas, dan Satgas Pangan, termasuk warga atau pengunjung pasar yang memberikan masukan saat Sandiga melakukan sidak harga pangan di pasar-pasar.
Baca juga: Sandiaga Minta Masyarakat Percaya Harga Pangan yang Dirilis Pemprov
"Dan juga warga-warga khususnya emak-emak yang terus menerus menanyampaikan aspirasi setiap kunjungan," kata Sandiaga.
Sandiaga membeberkan, kesuksesan ini juga tak lepas dari langkah pihaknya untuk turun langsung ke lebih dari 17 titik, mulai dari Food Station, Pasar Jaya, dan pasar-pasar lainnya, termasuk ke pemasok pangan di Magelang, Brebers, dan Blitar, selama Ramadhan.
"Nah, ini membuahkan hasil. Mulai dari pasokannya, dari hulu sampai ke hilir, ke petani dan pemasoknya. Kita naik kereta, kita naik mobil dan melihat 89 persen warga masih belanja di pasar tradisional," kata Sandiaga.
Baca juga: PKL Kota Tua Membeludak, Sandiaga Minta Kadis UMKM Berinovasi
Pemprov DKI juga mengurai masalah dari satu per satu bahan pangan yang dibutuhkan rumah tangga.
"Satu-satu nih, bawang merah, cabe, yang kena inflasi. Bedain nih yang kena volatile food yang bikin ibu-ibu marah-marah. Saya selalu pastikan stok ada di Food Station," tambah Sandiaga.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.