Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman: Jatah Obat per Napi di Lapas Pemuda Tangerang Hanya Rp 1.000

Kompas.com - 19/06/2018, 18:28 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Komisioner Ombudsman RI Adrianus Meliala mendapat informasi bahwa setiap narapidana di Lapas Pemuda Klas IIA Tangerang, Banten, hanya mendapatkan jatah untuk obat sebesar Rp 1.000. Ia menilai jatah obat tersebut sangat kecil.

"Berapa sebetulnya jatah obat per orang, itu dikatakan hanya Rp 1.000, yang kita sebenarnya tahu apa artinya uang Rp 1.000 dewasa ini kan, hampir enggak ada," ujar Adrianus di Lapas Pemuda Klas IIA Tangerang, Selasa (19/6/2018).

"Kalau ada orang bilang bahwa di lapas enggak boleh sakit, karena kalau sakit artinya mati, itu terjadi," tambahnya.

Baca juga: Ombudsman: Penggunaan Kamera CCTV Lapas di Tangerang Tidak Maksimal

Adrianus meminta pemerintah menganggarkan dana yang lebih besar untuk obat para narapidana. Dengan demikian, perawatan narapidana yang sakit di lapas bisa lebih optimal.

"Semoga ini didengar oleh pemerintah untuk mengalokasikan anggaran lebih besar dalam rangka pelayanan kesehatan sehingga kalau ada teman-teman yang sakit, dapat treatment yang lebih bagus," kata Adrianus.

Sementara itu, komisioner Ombudsman RI lainnya, Ninik Rahayu, menyoroti soal kerja sama lapas dengan rumah sakit umum daerah.

Baca juga: Meski Dapat 1001 Remisi, Over Kapasitas di Lapas Cipinang Belum Teratasi

Dia berharap pengelola Lapas Pemuda Klas IIA Tangerang bisa bekerja sama dengan RSUD terdekat untuk merujuk narapidana yang jenis sakitnya tidak bisa ditangani di klinik lapas.

"Saya menemukan di beberapa lapas, pihak kalapas tidak mau repot untuk merujuk, padahal bisa," ucap Ninik dalam kesempatan yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Megapolitan
Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Megapolitan
Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com