Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ondel-ondel Cantik Itu Dulunya Berwajah Seram

Kompas.com - 21/06/2018, 06:27 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bibirnya merah, matanya berbulu lentik, kulit wajahnya ada yang berwarna coklat muda. Pakaiannya bervariasi, ada yang mengenakan kain berwarna-warni, bahkan ada yang memakai batik.

Itu merupakan gambaran ondel-ondel masa kini. Ondel-ondel yang tubuhnya masih besar, tetapi wajahnya semakin cantik dan tidak seram saat dilihat.

Namun, siapa sangka dulu ondel-ondel berwajah seram dengan mata terbelalak?

Budayawan Betawi asal Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahmad Suaip, menceritakan,  kemunculan ondel-ondel di Jakarta mulai diketahui dari buku harian pedagang Inggris bernama W Scott. Buku harian Scott menggambarkan boneka raksasa itu.

Baca juga: Sosok Rafli, Pemuda Penjaga Budaya Betawi Lewat Ondel-ondel

"Dia menuliskan, ketika itu dia ke Batavia dan melihat ada arak-arakan boneka raksasa. Dia enggak mengerti itu apa namanya, dia hanya melihat ada iring-iringan boneka raksasa yang keliling kampung," ujar Suaip yang punya nama panggilan Davi, Rabu (20/6/2018).

Davi mengatakan, ketika itu masih abad ke-16. Boneka raksasa itu belum punya nama ondel-ondel seperti saat ini. Wajahnya pun seram-seram.

Boneka raksasa itu dulunya dianggap sebagai penolak bala atau malapetaka. Wajahnya harus seram agar "si malapetaka" menjauh.

Lama kelamaan boneka raksasa itu disebut barongan karena wajahnya yang seram. Davi bercerita zaman dahulu orang yang masuk ke tubuh ondel-ondel harus menjalani ritual khusus.

Orang itu dan ondel-ondelnya harus berziarah ke makam kramat terlebih dahulu. Barulah orang itu bisa masuk ke tubuh ondel-ondel dan menari.

"Setelah itu, waktu menari, langsung berbeda dengan manusia sewajarnya. Nandaknya (menarinya) pun gesit, enggak ada capek. Meski berat, dia enggak gerah. Jadi seperti kaya bukan orang didalamnya, seperti hidup sendiri," ujar Davi.

Semakin berkembang

Budayawan Betawi asal Kemayoran, Ahmad Suaip atau akrab disapa Davi Kemayoran, ketika ditemui Kompas.com, Rabu (20/6/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Budayawan Betawi asal Kemayoran, Ahmad Suaip atau akrab disapa Davi Kemayoran, ketika ditemui Kompas.com, Rabu (20/6/2018).
Semakin ke sini, barongan mengalami perubahan termasuk dalam hal nama. Davi mengatakan seniman almarhum Benyamin Sueb menjadi tokoh yang punya peranan penting dalam perubahan nama barongan menjadi ondel-ondel.

"Tahu kan lagu ini nih, 'nyok kite nonton ondel-ondel, nyok'. Nah itu awal mulanya," kata Davi.

Dia bangga karena orang yang memperkenalkan nama ondel-ondel berasal dari Kemayoran. Davi mengatakan hanya orang Betawi era 60-an yang masih menyebut barongan.

Meski berganti nama, wajah ondel-ondel masih seram. Davi mengatakan ondel-ondel ini biasa hadir pada hajatan-hajatan warga saat pernikahan hingga sunatan. Meski seram, kehadirannya selalu menjadi hiburan bagi warga.

Baca juga: Ondel-ondel Penyelamat Anak-anak Putus Sekolah...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com