Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel di Tanah Abang

Kompas.com - 22/06/2018, 07:46 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Seorang pria berinisial CS (74), warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ditemukan telah meninggal di sebuah kamar hotel di kawasan Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (21/6/2018) kemarin.

Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono mengatakan, dari keterengan pegawai hotel, CS telah beberapa hari tidak terlihat keluar kamar hotel. CS diduga telah meninggal beberapa hari sebelumnya karena jenazahnya telah berbau.

Dari keterangan pegawai hotel, Novalian, jenazah CS diketahui saat Novalian hendak memeriksa kamar nomor 23, tempat CS menginap. Kamar tersebut telah habis masa sewanya.

Selain itu, CS selama beberapa hari tidak pernah terlihat keluar kamar. Novalian mencoba membuka pintu kamar. Namun, dikunci dari dalam.

Novalian akhirnya mengetuk kamar tersebut tiga kali tetapi tidak ada jawaban dari dalam kamar. Cukup lama Novalian berdiri di depan pintu dan dia mencium bau yang sangat menyengat. Merasa curiga, Novalian memanggil pegawai hotel lainnya dan membuka paksa pintu kamar. Para pegawai terkejut melihat jenazah CS yang terbujur di tempat tidur.

Pihak hotel kemudian menghubungi Polsek Tanah Abang. Polisi menduga penyebab kematian CS karena sakit. Banyak obat-obatan ditemukan di kamar CS.

Dari identitas yang ada di dompet CS, ada kartu tanda anggota (KTA) mirip keanggotaan TNI TNI. KTA tersebut bertuliskan "Komando Daerah Militer Jaya/Jayakarta Komando Distrik Militer 0501/JP BS" beserta nama lengkap CS. Tertulis juga jabatan CS di kartu tersebut yaitu sebagai jaring intel.

Dandim 0501/JP Koloner Inf Edwin Adrian Sumantha saat dikonfirmasi membantah CS merupakan anggota TNI. Dari KTA yang ditemukan, kata Edwin, terlihat bahwa CS hanya merupakan mitra TNI atau warga sipil yang berkomitmen membantu TNI dalam menjaga rasa keamanan di masyarakat.

Edwin mengatakan, bila CS merupakan anggota TNI, harusnya di KTA tersebut dicantumkan pangkat CS.

"Dia bukan anggota tapi jaring intel. Jadi keanggotannya warga sipil yang bekerjasama dengan kami," kata Edwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com