Sebagai warga Betawi asli, Abdul mengaku miris melihat ikon Jakarta, yaitu ondel-ondel, yang saat ini digunakan sebagai alat mengamen di jalanan.
Dia berharap, Pemprov DKI dan warga bekerja sama untuk melestarikan kebudayaan Betawi.
"Pasti sudah tahu lah kalau Ondel-ondel lebih sering dibuat alat ngamen sekarang. Apalagi ya, kayaknya sudah enggak ada kebudayaan Betawi saat pesta pernikahan atau acara-acara pemerintah. Saya berharap ayolah kita melestarikan bersama," kata Abdul.
Baca juga: Tema Ulang Tahun ke-491 DKI Jakarta, Adil, Maju, Bahagia
Selain itu, Abdul menyatakan pendapatnya tentang kehidupan nelayan di pesisir Jakarta.
Ia mengaku sedih melihat nelayan yang kesulitan mendapatkan ikan. Apalagi, kata dia, air laut di pesisir Jakarta hitam.
"Saya tuh kemarin ke pesisir Jakarta. Saya melihat langsung kehidupan di sana. Nelayan harus pergi ke laut sampai 2 hari untuk dapat ikan yang makin sulit. Pas di tengah laut, airnya tuh masih hitam dan mana bisa ikan hidup di sana," ujar Abdul.
Ia berharap, emprov DKI lebih memperhatikan kehidupan nelayan di pesisir karena limbah pabrik yang dibuang ke laut menyebabkan mereka sulit mendapatkan ikan.
"Ya nelayan diberi penyuluhan atau keterampilan mengolah ikan begitu untuk mengangkat kehidupan mereka," kata Abdul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.