Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanksi untuk Polisi yang Tidak Netral pada Pilkada 2018

Kompas.com - 25/06/2018, 22:04 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah memerintahkan jajarannya untuk bersikap netral saat Pilkada serentak digelar.

"Berkaitan dengan kegiatan Pilkada tadi Bapak Kapolri sudah menyampaikan sudah mengirimkan surat telegram kepada jajarannya bahwa kepolisian netral. Seandainya ditemukan ada petugas kepolisian tidak netral ada sanksinya," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Senin (25/6/2018).

Argo melanjutkan, sanksi yang akan diterima oleh polisi yang tak netral akan berupa demosi atau penurunan jabatan hingga sidang etik.

"Kami lihat sesuai dengan besar atau kecilnya pelanggaran yang dilakukan," sebutnya.

Ia meminta masyarakat berperan aktif dalam pengawasan Pilkada dan melaporkan apabila terjadi pelanggaran dang dilakukan pihak manapun.

Baca juga: Golkar Dorong Polri, TNI, dan BIN Jaga Netralitas pada Pilkada 2018

"Jadi untuk anggota di TPS itu sudah jelas jadi tugasnya adalah mengamankan TPS di luar garis. Nanti kalau dari KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) meminta bantuan kepolisian baru nanti akan masuk. Anggota tidak mencatat berapa jumlahnya tapi mengamankan TPS-nya, wewenang mengamankan saja," paparnya.

Argo mengatakan, sebanyak 29.000 personel Polda Metro Jaya turut mengamankan Pilkada Jawa Barat pada Rabu (27/6/2018).

"Dari 14.000 lebih TPS (tempat pemungutan suara) yang ada untuk anggota yang bertugas sendiri ada 29.000. Jadi nanti 2 personel dalam 1 TPS, kemudian 4 anggota Linmas (Perlindungan Masyarakat) kemudian juga ada panitia dari KPU ada di masing-masing TPS," ujarnya.

Baca juga: 29.000 Personel Polda Metro Jaya Ikut Amankan Pilkada Jawa Barat

Argo melanjutkan, dalam operasi yang dinamakan Operasi Mantab Praja Jaya ini pihaknya akan melakukan pengamanan bersama-sama dengan stakeholder lainnya

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis menambahkan, pengamanan ini akan dilakukan di wilayah-wilayah di Jawa Barat yang masih masuk dalam wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Kompas TV Lantas benarkah ada aparat yang memihak?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com