Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saling Lapor Ronny dan Sopir Adik Anggota DPR Herman Hery...

Kompas.com - 26/06/2018, 08:20 WIB
Nursita Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Orang yang berada di dalam mobil Ronny, kata Yudi, meminta kendaraan yang ditumpanginya mundur untuk menghindari polisi yang menjaga jalur transjakarta.

Namun, mereka tidak bisa mundur karena ada transjakarta di belakangnya.

Mereka berhenti hingga akhirnya Ronny ditilang.

Menurut Yudi, Ronny terlihat cekcok dengan polisi.

Yudi mendengar Ronny mempertanyakan apakah mobil yang ditumpanginya juga ditilang atau tidak kepada polisi sambil Ronny menggebrak Rolls Royce tersebut.

Karena mobil milik perusahaan keluarganya itu digebrak, Yudi pun keluar dari mobil.

"Saya keluar dong dari mobil, saya samperin dia, saya ingin menanyakan, kenapa you begitu. Langsung saya ditonjok sama dia, saya mental," ucapnya.

Pardan yang melihat kejadian itu langsung keluar untuk menolong bosnya.

Namun, Yudi menyebut sopirnya justru ditonjok oleh Ronny.

Baca juga: Laporkan Ronny, Sopir Adik Herman Hery Luka di Punggung dan Pipi

Pardan pun mengakuinya. Dia keluar dari mobil dan mendorong Ronny karena bosnya dipukul terlebih dahulu.

"Pak Ronny itu dorong bos saya, mukul bos saya, akhirnya bos saya jatuh. Lalu, saya lari keluar dari mobil. Abis itu, udah saya dorong (Ronny)," ujar Pardan.

Setelah itu, Pardan dan Ronny berkelahi. Pardan merasa Ronny melakukan penganiayaan hingga melapor ke polisi pada 11 Juni malam.

Dia membawa bukti hasil visum punggung dan pipinya yang terluka.

Polisi lakukan penyelidikan

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stefanus Tamuntuan mengatakan, pihaknya akan memeriksa satu per satu perkara yang dilaporkan.

Nantinya, polisi akan menyelidiki kaitan perkara yang satu dengan perkara yang lainnya, termasuk perkara yang dilaporkan Ronny dan Pardan.

"Kasus penganiayaan banyak di kami. Saat ini kami pangil tentunya para pelapor, saksi-saksi. Kami tanyakan nanti, kasus ini ada kaitan dengan kasus yang sedang kami periksa atau enggak," kata Stefanus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com