Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Pakai KJP Hanya Bisa di Tempat Tertentu, kalau Tunai Lebih Fleksibel..."

Kompas.com - 26/06/2018, 16:53 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengizinkan penarikan tunai Kartu Jakarta Pintar Plus (KJP Plus) lewat anjungan tunai mandiri (ATM) mendapat sambutan beragam.

Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com pada Selasa (26/6/2018) mengaku senang dengan kebijakan tersebut.

Namun, mereka khawatir ada pihak-pihak yang menyalahgunakan fasilitas itu.

Baca juga: Jaminan Dana Tunai KJP Plus Tak Disalahgunakan, Siswa Diminta Tanda Tangani Ini

Siti Aisyah, salah seorang orangtua murid SDN 03 Malaka Sari, Jakarta Timur, mengaku senang dengan kebijakan tersebut.

Sebab, ia dapat menggunakan dana KJP Plus untuk memenuhi kebutuhan sekolah anaknya yang selama ini tidak bisa dibayar lewat tunai.

"Membantu juga buat kebutuhan gizi dia, kan, enggak semuanya bisa (terbeli) pakai KJP. Walau susu, ikan, daging dapat, tetapi, kan, jumlahnya terbatas," kata Siti.

Baca juga: Jika KJP Plus Ditarik Tunai Lewat Toko, Laporkan ke Dinas Pendidikan

Ia berharap dapat membeli berbagai kebutuhan anaknya secara tunai di luar toko-toko yang selama ini melayani pembayaran KJP.

"Kalau misalnya (membeli barang) pakai KJP, kan, cuma di tempat tertentu, kalau tunai lebih fleksibel bisa langsung beli," ujarnya. 

Sari, orangtua murid lainnya, punya pendapat serupa.

Baca juga: Tak Boleh di Toko, Tarik Tunai KJP Plus Hanya Bisa Lewat ATM

Ia menuturkan, kebutuhan sehari-hari anaknya dapat terpenuhi bila dana KJP bisa ditarik tunai.

"Kalau pakai KJP, kan, mesti tergantung saldo, kalau tarik tunai sekecil apapun masih bisa buat beli kebutuhan alat tulis, sendal, sama berangkat les," kata Sari. 

Nurmayasaroh, salah seorang orangtua murid SDN 13 Malaka Sari punya pendapat berbeda.

Baca juga: Pengawasan Dana Tunai KJP Plus yang Dipertanyakan...

Ia menilai, dana KJP sebaiknya tidak bisa ditarik tunai guna menghindari penyalahgunaan.

"Enggak tahu kalau ibu-ibu lainnya ya, tetapi kalau saya enakan kayak yang sudah-sudah sih. Lebih jelas juga, kan, jadi enggak dipakai buat yang macam-macam," ujar dia. 

Ia menambahkan, selama ini tidak mengalami kesulitan dalam mengakses dana KJP guna memenuhi kebutuhan sekolah anaknya.

Baca juga: Bagaimana Pemprov DKI Awasi Penggunaan KJP Plus Tunai?

Sebelumnya, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Pelayanan Pendanaan Personal dan Operasional Pendidikan (UPT P4OP) Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana mengumunkan pencairan dana KJP Plus dapat dilakukan via ATM.

Nahdiana mengatakan, dana bantuan sosial yang bisa dicairkan tunai bisa digunakan untuk kebutuhan rutin. Misalnya untuk uang saku para siswa dan biaya transportasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com